Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng PT Berdikari dan PT Bosowa Corporindo serta Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk mengembangkan peternakan sapi terintegrasi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanKementan Nasrullah bersama Direktur Utama PT Berdikari Muhammad Syarkawi Rauf dan Rektor Unhas Jamaluddin Jompa serta Direktur PT Bosowa Corporindo Suardi Madama disaksikan Mentan Syahrul Yasin Limpo di Unhas, Makasar, Senin (11/9/2023).
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan penandatanganan MoU ini sebagai bentuk komitmen bersama antara pemerintah, perguruan tinggi dalam penyediaan daging sapi melalui pengembangan yang dilakukan secara terintegrasi.
“Melalui MoU itu diharapkan adanya sinergi dari semua pihak untuk menyiapkan program-program pengembangan peternakan sapi terintegrasi dapat direalisasikan dengan lebih baik,” ujarnya.
Mentan mengungkapkan penguatan komitmen dengan PT Berdikari dan Unhas sangat penting dalam menjawab permasalahan kebutuhan daging sapi dalam negeri.
Adapun ruang lingkup dalam kerjasama ini meliputi produksi pakan dan teaching farm, program Corporate Social Responbility (CSR) dan pengembangan bisnis peternakan terintegrasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari Muhammad Syarkawi Rauf menyampaikan, sebagai BUMN pihaknya akan mengoptimalkan penyediaan komoditas yang menjadi sumber protein hewani melalui pengembangan peternakan sapi terintegrasi. Berdikari juga bersinergi melaksanakan aktivitas penggemukan sapi bakalan di Kabupaten Sidrap.
“Kami akan fokus dan memaksimalkan kesepakatan kerja sama itu, dan berkomitmen untuk mengembangkan lini bisnis peternakan sapi,” imbuhnya.
Sedangkan Rektor Unhas Jamaluddin Jompa menyampaikan pihaknya menyambut baik kerja sama itu, dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Unhas dapat memberikan sumbangsih khususnya pada pengembangan peternakan sapi terintegrasi dalam mendorong keberhasilan pembangunan pertanian nasional.
“Kesempatan itu akan kami manfaatkan dengan baik dan siap menindaklanjuti kerjasama ini, untuk berkontribusi besar dalam mendukung program-program Kementan,” tuturnya.
Selanjutnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan pengembangan peternakan sapi terintegrasi bisa menjadi langkah strategis meningkatkan produksi dalam negeri, terutama dengan adanya sinergi dan kolaborasi antar semua pihak dari hulu sampai ke hilir.
Dia menyebutkan untuk mencapai hal tersebut perlu dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi, sektor bisnis, pemerintah dan masyarakat. B