Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Wisnu Sindhutrisno menyatakan, target kunjungan wisatawan Tiongkok sebanyak 1 juta orang hingga 1,5 juta orang pada tahun 2024.
Kehadiran wisatawan mancanegara (wisman) dari negara Tirai Bambu ini diyakin bisa memberikan pemerataan pariwisata di Indonesia.
“Tahun lalu, kita target 361.000 turis Tiongkok, tercapai 707.000. Tahun ini, dinaikkan targetnya menjadi 1 juta hingga 1,5 juta, itu akan dibawa oleh 13 penerbangan dengan sejauh ini kapasitas kursi kita hitung sampai 1,1 juta,” katanya kepada media.
Keyakinan Kemenparekraf melihat data ada pola baru berwisata turis Tiongkok, yakni sebesar 65% dari turis China adalah anak muda dengan durasi berwisata lebih panjang dan menyukai kegiatan petualangan, alam, dan kultur.
“Pemerataan itu yang didorong Kemenparekraf, makanya dalam semua program promosi ke Tiongkok di tahun ini adalah desa wisata, homestay dan beberapa destinasi yang kembali ke komunitas di desa-desa,” ujarnya.
Contohnya, di Yogyakarta yang membuat cokelat dan memandikan kerbau akan menjadi pengalaman bagi wisman Tiongkok.
Menurutnya, karakter baru itu terlihat berkat bantuan internet, terpantau para wisman Tiongkok lebih betah mendatangi objek pendakian, petualangan di alam, dan menyelam.
Objek-objek wisata itu tidak hanya di Bali. Soal waktu kunjungan pun, mereka tidak hanya datang saat musim liburan pertengahan dan akhir tahun, melainkan empat musim.
“Kebetulan Tiongkok ini punya empat kali waktu liburan selama setahun dan itu seperti Chinese New Year itu adalah musim sepi Februari-Maret dan September-Oktober, itu kita dorong,” ungkapnya.
Untuk penerbangan langsung paling potensial, Wisnu menambahkan, adalah dari Shanghai, Guangzhou dan Beijing disusul bagian Hong Kong dan Taiwan.
Hingga saat ini, kunjungan dari Tiongkok ke Indonesia, khususnya Bali masih menduduki posisi ketiga di bawah Australia dan India.
Situasi tu dikaitkan dengan belum banyak turis China melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Kami akan tingkatkan promosinya, tapi mulai tahun ini Pemerintah Tiongkok sudah kelihatan mulai terbuka dan akan membuat perjalanan ke luar negeri. Kami punya kerja sama terpadu dengan beberapa industri pariwisata besar di sana untuk mendorong, juga mendorong peningkatan konektivitas penerbangan,” katanya. I