Kemenparekraf Kolaborasi Dengan Stakeholders Pariwisata Perkuat Rantai Pasok Di Candi Borobudur

Kemenparekraf kolaborasi dengan stakeholders pariwisata perkuat rantai pasok di Candi Borobudur dengan dilakukannya penandatanganan pihak hotel dan perwakilan UMKM, dihadiri oleh Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana dan stakeholders terkait, Jakarta (25/6/2022). (kemenparekraf.go.id)
Bagikan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan stakeholder pariwisata untuk memperkuat rantai pasok di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur.

Kolaborasi tersebut dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf dengan Pertamina, Telkom, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Badan Otorita Borobudur dalam meraih komitmen kerja sama rantai pasok Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) dan perhotelan senilai Rp2,889 miliar.

Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menyatakan, seluruh UMKM yang hadir dalam temu bisnis sudah melalui proses kurasi, upskilling, dan pendampingan, agar pelaku UMKM memiliki produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan hotel.

“Sebanyak 100 UMKM telah melalui proses kurasi bersama dengan melibatkan pemda, Badan Otorita Borobudur, Telkom, dan Pertamina, kemudian mengikuti program peningkatan kapasitas usaha selama tiga hari, lalu dilanjutkan dengan pendampingan selama sebulan,” ujarnya saat “Temu Bisnis Penguatan Rantai Pasok UMKM dengan Hotel Sekitar DPSP Borobudur” di Jogja Expo Center, Kamis (23/6/2022).

Pada akhir sesi, pihak hotel dan perwakilan UMKM akan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS). Setelah ditandatanganinya PKS tersebut, Kemenparekraf akan terus melakukan pendampingan agar dapat terjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan antara UMKM dengan industri hotel.

“Kami akan mengawal tindak lanjut kegiatan temu bisnis ini agar dapat terbentuk kerja sama yang berkelanjutan,” kata Anggara Hayun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mendukung penuh berlangsungnya temu bisnis ini, karena kegiatan ini akan mendorong penggunaan produk UMKM oleh hotel dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kegiatan temu bisnis akan mendorong dan meningkatkan penggunaan produk UMKM dalam pemenuhan kebutuhan hotel, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dari 22-23 Juni 2022 diikuti oleh 36 hotel, 57 UMKM Kuliner, 19 UMKM Fashion, dan 24 UMKM Kriya, serta dihadiri General Manager dari sejumlah hotel ternama di Yogyakarta dan Magelang, seperti Ibis Styles, Swiss-Bel Boutique, The Atrium Hotel and Resort, serta Hotel Grand Ambarukmo.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme peserta temu bisnis, baik dari UMKM maupun hotel.

“Mereka dapat saling melakukan komunikasi dan bernegosiasi secara langsung hingga terjadi kesepakatan bisnis,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh tiga perusahaan startup, yaitu Ralali, Surplus, dan Jumpstart. Ketiga startup itu memiliki beragam inovasi berbeda yang dapat mendorong perkembangan bisnis pelaku UMKM.

Seperti Ralali yang mendorong digitalisasi bisnis UMKM, Jumpstart yang memberikan peluang perluasan pasar dengan menggunakan vending machine, dan Surplus yang memberikan solusi untuk meminimalisasi sampah makanan bagi pelaku UMKM dan hotel. B

Komentar

Bagikan