Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menghadirkan Wellness Village yang memberikan ruang kepada pelaku UMKM terkurasi untuk menampilkan produknya di ajang International Wellness Tourism Conference & Festival (IWTCF) 2022.
Wellness Village merefleksikan kekayaan produk wellness Indonesia yang sangat berpotensi dalam peningkatan well-being dan pemulihan ekonomi pascapandemi selama 5-7 Agustus 2022 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, Kemenparekraf menghadirkan 28 pelaku UMKM yang berasal dari dalam maupun luar Kota Solo.
Wellness Village menyuguhkan beberapa kategori, di antaranya personal care and beauty, yakni healthy eating, nutrition, and weight loss, kemudian traditional and complementary medicine, physical activities, dan public health, prevention, serta personalized medicine.
“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa kita melibatkan UMKM. Ini adalah bentuk keberpihakan kita juga kepada UMKM yang ada di kota Solo dan sekitarnya,” kata Sandiaga, Sabtu (6/8/2022).
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani Mustafa menjelaskan, Kemenparekraf dalam Wellness Village juga menjalin kolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menghadirkan booth sebagai sarana promosi layanan publik yang berkaitan dengan pendaftaran produk obat tradisional dan kosmetik bagi pelaku ekraf yang belum mendapatkan izin edar.
“Inilah yang menjadi kekuatan kita saat ini, kolaborasi kementerian/lembaga terkait perlu dibangun, sehingga menghasilkan kerja sama yang dapat memberikan kemudahan kepada pelaku usaha. Jadi, percepatan pemulihan ekonomi di sektor parekraf dapat terealisasi,” tuturnya.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung pengembangan wellness tourism di tanah air. “Sumber daya alam Indonesia sangat kaya, sehingga dapat diolah menjadi produk wellness, seperti kosmetik dan produk herbal.”
Dengan hadirnya IWTCF 2022 akan memberikan semangat dan motivasi kepada pelaku industri untuk terus berinovasi menghadirkan produk wellness yang berkualitas.
“Kami BPOM tentu saja siap untuk memberikan dukungan karena memang potensi produk wellness berbahan alam berupa kosmetik, produk herbal yang berbasiskan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah dan terdapat nilai-nilai kearifan lokal setempat,” jelas Penny. B