Kemenpar Targetkan 1,3 Juta Wisman Saat Nataru 2024/2025

Para wisatawan mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (dok. kemenparekraf)
Bagikan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memproyeksikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Desember 2024 mencapai 1,02 juta orang sampai dengan 1,325 juta orang.

Hal tersebut sejalan dengan momen liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024/2025).

Menurut Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, hingga awal Desember 2024, kunjungan wisman ke Indonesia secara keseluruhan sudah mencapai 11,57 juta orang dari target batas atas 14,3 juta orang.

“Kami optimistis dengan libur Natal dan Tahun Baru di Desember ini dapat memenuhi target batas atas tersebut,” katanya dalam situs Kemenpar pada Senin (16/12/2024).

Ni Luh menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri (SE) Pariwisata Nomor SE/1/PP.03.00/MP/2024 tertanggal 4 Desember 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan pada Saat Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

SE tersebut disebarkan ke Kepala Daerah, khususnya Dinas Pariwisata di 38 provinsi, asosiasi usaha pariwisata dan pengelola wisata agar dapat memberikan layanan prima.

“Utamanya untuk keselamatan wisatawan menjadi hal yang patut diperhatikan agar selama momen Natal dan Tahun Baru berjalan aman, nyaman, serta menyenangkan,” tuutr Wamenpar.

Sebelumnya, dia meninjau Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk memastikan kesiapan bandara itu dalam menyambut wisatawan saat libur Nataru.

Peninjauan dilakukan, karena diperkirakan pada 18 Desember 2024 sudah mulai ada pergerakan wisatawan nusantara ke berbagai destinasi.

Kemudian, Ni Luh Puspa meninjau kesiapan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali dalam rangka menyambut libur Nataru 2024/2025.

Wamenpar menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan untuk memastikan kesiapan pelayanan dan pengamanan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, yang merupakan pintu masuk bagi wisatawan ke Bali melalui jalur laut.

Dia mengimbau PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP dan lintas sektoral terkait lainnya untuk aktif berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk mengantisipasi fenomena cuaca yang sewaktu – waktu bisa berubah.

“Jadi, ada contingency plan antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua harus siap,” ungkapnya. B

Komentar

Bagikan