
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan sejumlah usulan kebijakan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat masa angkutan Lebaran tahun 2025.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, salah satunya adalah kebijakan Work from Anywhere (WFA) bagi pegawai, khususnya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini disampaikan saat bertemu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, baru – baru ini.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat masa angkutan Lebaran tahun 2025, Kemenhub telah menyiapkan rencana operasi di semua matra perhubungan, baik darat, laut, udara dan perkeretaapian.
“Kami juga mengusulkan sejumlah kebijakan strategis seperti WFA bagi pegawai, khususnya ASN dan BUMN, hingga pembatasan angkutan barang,” ujar Menhub.
Kemenhub merekomendasikan Kementerian/Lembaga dan BUMN agar menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025.
Menhub menjelaskan, langkah ini perlu dilakukan mengingat potensi pergerakan masyarakat saat masa angkutan Lebaran tahun 2025 diprediksi akan cukup tinggi.
“Lebaran tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh beberapa hari sebelumnya. Alhasil, banyak masyarakat yang akan memanfaatkan momen ini tidak hanya untuk mudik, tapi juga untuk berlibur. Kami sangat berharap penerapan kebijakan WFA dapat menekan kepadatan lalu lintas sebelum Hari Raya Idul Fitri,” jelasnya.
Kepada Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti, Menhub menuturkan, sejak Januari lalu mendatangi sejumlah kementerian untuk berkoordinasi, dalam rangka mempersiapkan angkutan Lebaran tahun 2025.
Beberapa kementerian yang dimaksud antara lain Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan juga Kementerian BUMN.
Selain itu, Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Perdagangan, hingga Kementerian Dalam Negeri.
“Kemenhub perlu dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan angkutan Lebaran 2025. Dengan koordinasi lintas instansi yang terjalin ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman dan lancar,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Menhub juga menyampaikan tentang potensi kerja sama yang dapat dilakukan oleh Kemenhub dan Kemendikdasmen, dengan sejumlah poin yang menjadi pembahasan.
Pertama, potensi kerja sama dalam hal edukasi keselamatan transportasi, dengan dapat dilakukan melalui integrasi materi keselamatan berlalu lintas dengan kurikulum sekolah serta pelatihan bagi guru untuk mengajarkan kesadaran berlalu lintas dan keselamatan transportasi (difasilitasi oleh dosen sekolah Kemenhub).
Kedua, pengembangan budaya transportasi yang berkelanjutan. Dapat dilakukan melalui kampanye penggunaan angkutan umum bagi pelajar, program Bike to School, hingga sosialisasi transportasi ramah lingkungan serta dampaknya terhadap lingkungan.
Ketiga, pendidikan dan pelatihan kejuruan di bidang transportasi, yang dapat dilakukan melalui pengembangan SMK bidang transportasi, program magang atau pelatihan vokasi bagi siswa di perusahaan transportasi dan pengembangan standar kompetensi kerja, serta pemberian sertifikasi profesi di bidang transportasi untuk lulusan SMK.
Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti mengapresiasi Menhub Dudy terkait dengan potensi kerja sama yang disampaikan dan akan menjalin komunikasi yang lebih intens untuk menindaklanjutinya.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Menhub Dudy. Ke depannya kita akan komunikasikan lebih intens guna menindaklanjutinya,” katanya.
Turut hadir dalam pertemuan ini, sejumlah pimpinan tinggi di lingkungan Kemenhub dan Kemendikdasmen. B