Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot pendanaan kreatif (creative financing) pembangunan infrastruktur transportasi nasional melalui berbagai skema kerja sama, dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pendanaan kreatif non Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) terus dilakukan, untuk mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi.
Saat ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, masih ada gap atau selisih yang cukup besar, yaitu antara kebutuhan investasi infrastruktur transportasi dengan kemampuan pendanaan APBN.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, kebutuhannya mencapai Rp1.288 triliun dan masih ada gap dengan sumber pendanaan APBN per tahunnya sekitar 40% hingga 65%.
“Sebagai insan perhubungan, kita harus punya semangat juang untuk membuat sarana dan prasarana transportasi di Indonesia menjadi lebih baik. Harus ada keberanian dan kreativitas di tengah keterbatasan yang ada,” ujar Menhub saat daring di acara INFINITY (Innovative Financing in Unity) di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Dalam kegiatan itu, Menhub bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima penghargaan atau Special Recognition atas pencapaian innovative financing dalam pengadaan infrastruktur dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menhub menjelaskan, proyek KPBU di Kemenhub jumlahnya semakin bertambah.
Hingga saat ini, sudah ada 17 proyek KPBU yang terdiri dari dua proyek di sektor transportasi udara, empat proyek di sektor transportasi laut, sembilan proyek di sektor transportasi darat dan perkotaan, dan dua proyek di sektor perkeretaapian.
Dari 17 proyek, beberapa diantaranya yaitu, pembangunan KA Makassar-Pare Pare sepanjang 142 km dengan nilai investasi sebesar US$67,89 juta.
Kemudian, pembangunan Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi sebesar US$1,09 miliar dan Pelabuhan Anggrek dengan nilai investasi sebesar US$71,49 juta.
Selain itu, pembangunan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) dengan nilai investasi sebesar US$119,22 juta dan Pembangunan Bandara Kediri yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk dengan nilai investasi sebesar US$600 juta.
“Memang yang kami lakukan masih sedikit, tetapi ke depan kami akan tingkatkan proyek KPBU sektor transportasi. Kami akan memanfaatkan aset yang dimiliki baik itu terminal, stasiun, bandara, pelabuhan dan aset lainnya, untuk dikerjasamakan dengan investor, agar aset yang dimiliki lebih produktif dan dapat menghasilkan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” tutur Menhub.
Sejumlah upaya yang dilakukan Kemenhub untuk meningkatkan pelaksanaan proyek KPBU di sektor transportasi antara lain meningkatkan pemahaman para Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan tentang best practice proyek KPBU.
Upaya lainnya adalah mengevaluasi secara berkala untuk menentukan skala prioritas pembangunan yang akan dikerjasamakan, melakukan penyederhanaan dan penyesuaian regulasi internal, mengusulkan simplifikasi proses KPBU, melakukan penguatan struktur simpul KPBU yang ada di Kemenhub, dan lain sebagainya.
Pada kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Keuangan dan PT PII sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu, yang telah memberikan dukungan penjaminan terhadap tiga proyek KPBU sektor transportasi dengan nilai Rp3,9 triliun. B