Menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji kelaikan atau ramp check pada angkutan bus.
Dari serangkaian uji kelayakan ini, masih ditemukan banyak bus yang tidak laik jalan dan berpotensi membahayakan penumpang.
“Pada 12 Desember 2024, dari 26.000 unit, pasti dari hasil ramp check ada yang tidak laik, di antaranya ada 8% yang tidak laik,” ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani dalam konferensi pers di Jakarta.
Dia menjelaskan jika tidak laik tidak boleh berangkat dan dikasih tanda silang coret merah, ada stikernya. “Jadi, bus enggak boleh berangkat.”
Stiker silang berwarna merah itu menjadi tanda bus tidak laik jalan, sehingga Kemenhub mengimbau masyarakat untuk tidak menaiki bus dengan tanda silang tersebut.
Namun demikina, Yani tidak merinci merinci lebih lanjut berapa banyak bus yang tidak layak beroperasi dan akan diberikan stiker silang merah selama Nataru 2024/2025.
“Dari data kami terus, sampai tanggal 20 nanti terus melakukan ramp check. Mudah-mudahan bisa seluruh armada bisa kami ramp check semua,” ungkapnya.
Selain tidak laik jalan, Yani juga mengungkap bahwa kurang lebih sekitar 18% armada bus diketahui mendapat catatan untuk segera mendapat perbaikan.
“Misalnya ditemukan di terminal, ada kendaraan wipernya tidak berfungsi, maka kalau diganti, hari itu juga boleh diberangkatkan, tapi kalau tidak diganti, tidak boleh berangkat,” ujarnya. B