Kemenhub Siapkan Bandara dan Terminal Barang di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/7/2022). (dok. dephub.go.id)
Bagikan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan bandara-bandara di wilayah Nusat Tenggara Timur (NTT), khususnya yang ada di perbatasan, seperti Bandara A.A Bere Tallo di Atambua agar konektivitasnya lebih maksimal.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, juga tengah diusulkan adanya pembukaan rute penerbangan dari beberapa daerah di Indonesia ke Dili, Timor Leste.

“Pemerintah akan menyiapkan berbagai infrastruktur transportasi guna menunjang konektivitas di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, termasuk mengoptimalkan bandara, hingga rencana pengoperasian angkutan Damri,” ujarnya saat mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Atambua, NTT, Rabu (20/7/2022).

Menhub menyatakan, kedatangannya ke wilayah ini dimaksudkan untuk memastikan konektivitas di darat, laut, dan udara berjalan dengan baik di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.

Sejumlah infrastruktur transportasi yang tengah disiapkan adalah di sektor darat yaitu membangun Terminal Barang Internasional (TBI) di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satunya TBI Motaain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

“Ini merupakan pusat kegiatan untuk melakukan pengecekan pergerakan barang dari Indonesia ke Timor Leste atau sebaliknya,” jelasnya.

Masih di sektor darat, Menhub menambahkan, tengah dipersiapkan rencana pengoperasian bus Damri dengan rute dari Kupang-Dili.

Terkait dengan hal ini, Budi Karya meminta Damri untuk menyiapkan kajian terkait hal tersebut. Selanjutnya, di sektor perhubungan laut, pemerintah tengah membangun Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu, dengan alokasi APBN sebesar Rp80 miliar.

“Saat ini tengah dikerjakan dan kami akan sesuaikan kedalamannya, karena pak Bupati menyampaikan ada keinginan masyarakat untuk dapat dilayani kapal-kapal yang lebih besar,” katanya.

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan sejumlah pihak terkait seperti penyelenggara pendidikan vokasi kelautan dan perikanan yang selama ini telah memberikan dukungan di daerah perbatasan.

“Ini bukti bahwa pemerintah hadir hingga wilayah ujung atau perbatasan Indonesia,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Belu Agustinus Taolin menyambut baik kehadiran Menhub Budi Karya di Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

“Terima kasih kepada bapak Presiden dan Menhub yang telah menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Timor Leste untuk meningkatkan konektivitas di jalur darat dari Kupang, Atambua, ke Timor Leste. Mudah-mudahan akan semakin meningkatkan aktivitas ekonomi di perbatasan kedua negara,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Demokratik Timor Leste José Ramos-Horta mengadakan pertemuan bilateral yang membahas berbagai kerja sama antarkedua negara.

Salah satunya yang dibahas adalah upaya untuk memperkuat konektivitas baik di darat maupun di laut.

Untuk konektivitas darat, Presiden Jokowi berharap peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan, sedangkan untuk konektivitas laut yaitu membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin. B

 

Komentar

Bagikan