Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiagakan tiga kapal negara di Perairan Benoa, Bali guna mendukung keselamatan dan keamanan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan pada 15-16 November 2022 di Bali.
Ketiga kapal negara tersebut adalah dua Kapal Negara (KN) Navigasi, yaitu Kapal KN. Nusa Penida dan Kapal KN Mizan, serta satu kapal negara patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), KNP Chundamani.
“Kita siagakan 2 kapal navigasi, VTS dan SROP di Pelabuhan Benoa untuk monitoring keselamatan pelayaran di Perairan Alur Benoa dan TSS Selat Lombok. Ditjen Hubla juga mengerahkan kapal KPLP yaitu KN.P Chundamani peningkatan pengawasan dengan melakukan patroli,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Arif Toha, Senin (14/11/2022).
Selain itu, Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan infrastruktur yang ada, seperti VTS Distrik Navigasi Kelas II Benoa dan dermaga Pelabuhan Benoa menyambut kapal negara asing atau militer asing yang ingin berlabuh.
Dia menyebutkan bahwa kapal negara atau militer asing sebelum berlabuh di Pelabuhan Benoa, kapal-kapal itu harus melakukan pengisian data di aplikasi E-CAIT (Clearance Approval for Indonesian Territory).
Selain itu, dengan beroperasinya Pelabuhan Sanur yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dapat mempermudah delegasi-delegasi G20 yang ingin berkunjung ke Nusa Penida.
“Pelabuhan Sanur yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 November 2022 lalu sudah beroperasi, para delegasi KTT G20 dan wisatawan yang ingin ke Nusa Penida sudah dapat dilayani melalui pelabuhan tersebut,” kata Dirjen Arif.
Lalu, untuk memonitor setiap pergerakan, Ditjen Perhubungan Laut mendirikan Poskodal di Pelabuhan Benoa dimana KSOP Kelas II Benoa bertindak sebagai On Scene Comannder yang beranggotakan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh wilayah Bali dan sekitarnya serta Pangkalan PLP Tanjung Perak. B