Pelaksanaan penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut (Tol Laut), diawali dengan pelepasan perdana kapal tol laut, yaitu Kapal Motor (KM) Kendhaga Nusantara 7.
Kapal ini pada 2023 melayani trayek T-14 dengan rute pelayaran Tanjung Perak-Larantuka (Tabilota)-Lembata (Lewoleba)-Kalabahi-Tanjung Perak.
Pelepasan perdana ini dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting.
Dalam acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari PT Pelni, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan stakeholders terkait lainnya.
“Dengan adanya pelepasan perdana kapal tol laut pada awal tahun ini, diharapkan dapat menjadi semangat baru bagi kita semua dalam menyukseskan program Tol Laut,” kata Capt. Hendri, dikutip dari hubla.dephub.go.id, Kamis (15/1/2023).
Program Tol Laut tersebut untuk memenuhi kebutuhan barang pokok dan penting (Bakpokting) ke daerah Terdepan, Terpencil, Tertinggal dan Perbatasan (T3P) sesuai dengan amanat Perpres Nomor 27 Tahun 2021.
Kapal Kendhaga Nusantara 7 ini membawa muatan sebanyak 57 TEUs, yang akan melakukan pengiriman muatan sebanyak 21 TEUs ke Larantuka, 33 TEUs ke Lewoleba, dan 3 TEUs ke Kalabahi.
“Pelayanan ini diharapkan dapat mengakomodasi pengiriman logistik dari sisi angkutan laut dalam upaya memenuhi kebutuhan Bapokting ke daerah utamanya pada Provinsi Nusa Tenggara Barat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, rincian Kegiatan Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Tol Laut Tahun Anggaran 2023 sebanyak 39 Trayek.
Adapun rincian Penugasan sebanyak 20 trayek, dilakukan oleh PT PELNI sebanyak 11 trayek, PT ASDP 5 trayek, dan PT Djakarta Lloyd 4 trayek.
Ditambah dengan pelelangan umum kepada operator swasta sebanyak 19 trayek.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya program tol laut pada tahun 2022, khususnya bagi seluruh stakeholder yang telah memanfaatkan kapal Tol Laut, semoga pelaksanaan Tol Laut tahun 2023 dapat berjalan lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar-Lembaga Buyung Lalana mengatakan, Tol Laut adalah salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat di wilayah T3P dan menekan disparitas harga.
“Tol laut memberi dampak positif besar salah satu contoh di daerah Papua yang merasakan perubahan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT PELNI Yossianis Marciano mengatakan, untuk pelayaran perdana pada voyage di tahun 2023, per pagi ini muatan KM Kendhaga Nusantara 7 sudah terisi sebanyak 35 TEUs yang sebagian besar memuat bahan pangan, seperti minyak, beras, gula, tepung terigu menuju Larantuka, Lembata/Lewoleba dan Kalabahi.
“Kami sebagai operator berharap kepada seluruh pihak, dari pemerintah pusat maupun daerah dan pelaku bisnis untuk memanfaatkan angkutan tol laut, serta terus mendorong dan memanfaatkan muatan balik tol laut untuk memasarkan komoditas unggulan daerahnya, sehingga tercipta pemerataan distribusi logistik di Indonesia,” tuturnya.
Sebagai informasi, produksi tol laut terhitung Januari hingga 31 Desember 2022 mencapai 14.508 TEUs atau 115,86% di atas target 12.521 TEUs. B