Kemenekraf Gandeng BRIN untuk Kebijakan Berbasis Penelitian

Menekraf Teuku Riefky Harsya saat acara Pareto 2024 di Kantor BRIN, Jakarta. (dok. kemenparekraf)
Bagikan

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya merangkul Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendukung dan menjalin kolaborasi yang lebih erat demi mewujudkan ekonomi kreatif (ekraf) sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional (new engine of growth).

Dia mengatakan, ekonomi kreatif berperan strategis dalam mendukung berbagai program prioritas Asta Cita untuk mencapai pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

“Tentu dalam pengambilan kebijakan kami perlu berkolaborasi dengan BRIN karena kami ingin berbagai kebijakan yang nanti diterapkan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif harus berbasis penelitian dan data,” katanya saat acara Pareto 2024 di Kantor BRIN, Jakarta.

Menekraf Riefky berharap BRIN dapat mendukung dan bekerja sama dalam penyiapan naskah akademik usulan revisi Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah perihal perubahan ekonomi kreatif dari suburusan menjadi urusan pemerintahan.

“Menteri Dalam Negeri juga akan berkolaborasi mengelola SKB untuk diedarkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” jelasnya.

Dia menambahkan, BRIN dapat memberikan dukungan lainnya berupa pembangunan database bersama untuk memetakan potensi komersialisasi dan pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) pelaku ekraf, serta kolaborasi dalam kajian strategis pengembangan subsektor ekraf di Indonesia untuk mewujudkan kebijakan berbasis riset (reserch based policy).

“Tentu kawan – kawan BRIN lebih memahami dan mempunyai pengalaman yang luar biasa sejak zaman dahulu masih bernama LIPI hingga hari ini menjadi BRIN. Dan Indonesia dikenal memiliki peneliti-peneliti terbaik yang saat ini tergabung di BRIN,” tuturnya.

Menekraf Riefky optimistis melalui kolaborasi yang baik antara BRIN dan Kemenekraf/Bekraf akan mampu menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth.

“Dimana ekonomi kreatif dapat berkontribusi optimal terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan investasi, peningkatan ekspor dan pertumbuhan PDB nasional,” ungkapnya.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, BRIN selalu siap dalam mendukung dan memberikan layanan kepada kementerian/lembaga termasuk Kemenekraf/Bekraf untuk mengakselerasi ekonomi kreatif nasional.

“BRIN siap untuk fasilitasi teman-teman pelaku ekraf di level yang membutuhkan sentuhan-sentuhan teknologi yang sifatnya adalah IPTEK,” katanya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Kepala BRIN Prof. Amarulla Octavian dan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat Agus Eko Nugroho. B

Komentar

Bagikan