Kementerian Agama (Kemenag) resmi membuka lelang untuk penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji tahun 2025.
Proses seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan maskapai terbaik yang mampu memberikan pelayanan maksimal kepada para jemaah, terutama mereka yang sudah berusia lanjut.
Direktur Layanan Haji dalam Negeri Muhammad Zain menegaskan bahwa penyediaan layanan transportasi haji dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.
“Penyediaan transportasi udara kita lakukan secara transparan dan akuntabel. Semua maskapai diundang untuk turut mengikuti seleksi agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji,” katanya saat rapat Pembukaan Lelang Transportasi Udara Jemaah Haji 2025, Jumat (13/12/2024).
Sebanyak delapan maskapai penerbangan, baik dari Indonesia maupun Arab Saudi, diundang untuk mengikuti lelang tersebut.
Enam perusahaan di antaranya telah mengambil dokumen persyaratan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Pelita Air, Saudia Airlines, dan Flynas.
“Pelayanan haji tahun ini harus maksimal, lebih baik dari tahun lalu dan harus ada peningkatan kualitas layanan,” ungkap Menag Zain.
Kemenag telah menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi maskapai peserta lelang.
Selain memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, maskapai juga harus mampu menyediakan pesawat yang siap pakai untuk beroperasi selama dua bulan penuh dan memberikan pelayanan khusus bagi jemaah lansia.
“Biaya penerbangan sebagai komponen terbesar biaya penyelenggaraan haji, agar bisa lebih efisien dan layanan lebih maksimal,” katanya.
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tolok ukur utama kinerja Menteri Agama dan Kementerian Agama meminta maskapai memberikan layanan terbaik untuk jemaah.
Kementerian Agama melakukan mitigasi terhadap titik – titik krusial dalam transportasi udara jemaah haji dan maskapai melakukan yang terbaik untuk jemaah haji. B