Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hudat) menggelar Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum di beberapa kota untuk menaikkan minat masyarakat naik angkutan umum.
Sebelumnya, pada Sabtu (10/12/2022) dilaksanakan di Kota Palembang, Sumatra Selatan dan Kota Semarang, Jawa Tengah, kini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Parkir Bandara Adi Sutjipto pada Minggu (11/12/2022).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub yang diwakilkan oleh Direktur Sarana Transportasi Jalan Danto Restyawan menjelaskan, kehadiran angkutan umum, perlu adanya intervensi pemerintah untuk mengambil alih risiko penyediaan layanan angkutan umum yang memadai dan memenuhi standar pelayanan minimal.
Intervensi pemerintah itu melalui program Subsidi Pembelian Layanan Angkutan Penumpang Umum Perkotaan Buy The Service (BTS).
“Kota-kota besar di Indonesia, bahkan di kota-kota dengan skala yang lebih kecil, permasalahan kemacetan lalu lintas telah mengemuka menjadi permasalahan sosial yang akut,” katanya.
Danto menyatakan, pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang cepat, meningkatnya urbanisasi, lambatnya perluasan sarana jalan, kualiatas layanan angkutan umum yang kurang memadai, serta bertambahnya penggunaan kendaraan pribadi dengan pertumbuhan yang sangat cepat tentu menimbulkan dampak baru bagi sebuah kota.
“Bukan saja menimbulkan kemacetan, tetapi juga kesemrawutan lalu lintas, polusi, hingga meningkatnya angka kecelakaan. Untuk mengurangi dampak seperti di atas, maka perlu intervensi pemerintah,” ungkapnya.
Menurut Danto, menjelaskan bahwa melalui kehadiran BTS yang diberikan, diharapkan dapat memberikan stimulus pengembangan angkutan penumpang umum perkotaan, meningkatkan minat penggunaan angkutan umum, dan menghadirkan kemudahan mobilitas kawasan perkotaan.
“Program ini juga didukung oleh teknologi telematika melalui penggunaan fleet management system, website, executive dashboard, dan aplikasi TEMAN BUS untuk memberikan kemudahan bagi regulator, operator dan pengguna,” tuturnya.
Melalui aplikasi TEMAN BUS, masyarakat bisa mendapatkan informasi secara real time rute, jadwal dan posisi bus.
“Selain itu, juga telah digunakan sistem pembayaran digital berbasis chip dan QRIS,” tegasnya.
Untuk mensosialisasikan program BTS TEMAN BUS kepada masyarakat luas digunakan dengan dua cara, yakni melalui media sosial dan juga dapat dilakukan melalui pencanangan program Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum (GNKAU).
“Program Sosialisasi GNKAU dimaksudkan untuk mengajak kembali masyarakat umum menggunakan angkutan umum khususnya penggunaan BRT Buy the Service di wilayah Yogyakarta yang juga telah terintegrasi dengan layanan Trans Jogja yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta,” jelas Danto.
GNKAU yang dilaksanakan untuk berbagai komunitas khususnya pecinta transportasi ini adalah sebagai bentuk mempromosikan sekaligus mengajak masyarakat umum melalui media sosial bahwa Teman Bus hadir untuk melayani angkutan umum di wilayah Yogyakarta.
“Dengan GNKAU merupakan perwujudan langkah dalam memberikan layanan inklusif bagi seluruh kalangan,” tukas Danto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi D.I. Yogyakarta Ni Made Dwipanti Indrayanti menyatakan bahwa GNKAU yang dilaksanakan pagi ini merupakan bentuk kontribusi bagi masyarakat.
“Kita berharap ke depan dapat mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang humanis, ramah lingkungan, dan nyaman untuk ditinggali,” ujarnya. B