Dalam rangka mendukung visi besar pembangunan Indonesia atau yang dikenal dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meningkatkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk transportasi kereta api pada tahun 2025.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan, langkah ini sejalan dengan visi Astacita dalam menyediakan transportasi murah, andal dan ramah lingkungan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kereta api adalah moda transportasi massal yang efisien, hemat energi, ramah lingkungan, dan aman. Dukungan BBM subsidi sangat penting untuk pengembangan transportasi kereta api di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Vice Presiden Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba menuturkan, mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera, dengan salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas infrastruktur dan transportasi publik yang efisien, terjangkau, serta ramah lingkungan.
“Transportasi murah seperti kereta api diharapkan menjadi bagian integral dalam menghubungkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dan mendukung pembangunan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Pada tahun 2025, alokasi kuota BBM subsidi untuk KAI ditetapkan sebesar 209.809 kiloliter (KL), meningkat sebesar 6,7% dari tahun sebelumnya yang hanya 196.653 KL.
“Peningkatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengoperasian transportasi kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan,” tutur Anne.
Kuota BBM subsidi untuk kereta api pada tahun 2025 adalah sebagai berikut:
– Kereta Penumpang: 184.036 KL.
– Kereta Barang Komoditas Klinker: 913 KL.
– Kereta Barang Komoditas Parcel: 3.996 KL.
– Kereta Barang Komoditas Peti Kemas: 15.593 KL.
– Kereta Barang Komoditas Semen: 5.271 KL.
Distribusi kuota ini akan dialokasikan ke berbagai Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI sesuai kebutuhan operasional masing – masing wilayah.
KAI menyambut baik peningkatan kuota subsidi ini sebagai bentuk kepercayaan pemerintah dalam mendukung moda transportasi kereta api.
Anne menegaskan bahwa peningkatan kuota ini akan dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mengedepankan transparansi dan efisiensi operasional.
“Peningkatan kuota BBM Subsidi sangat penting untuk menjamin kelancaran operasional kereta api sekaligus mendukung pengembangan ekonomi daerah. KAI berkomitmen untuk terus menghadirkan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan,” katanya.
Selain mendukung operasional harian, kuota ini juga akan digunakan untuk pengembangan jalur – jalur baru, termasuk proyek KA Perintis Makassar – Parepare.
Dengan begitu, Anne menambahkan, transportasi kereta api akan terus menjadi bagian dari solusi ekosistem transportasi yang berkelanjutan di Indonesia.
“KAI sebagai bagian dari BUMN juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPH Migas atas kepercayaan yang diberikan. Peningkatan ini mencerminkan kolaborasi strategis antara pemerintah dan BUMN dalam mencapai cita – cita besar bangsa,” ujarnya. B