PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-78 pada 28 September 2023.
Pada peringatan HUT kali ini, KAI mengangkat tema Dengan Semangat Bersatu, Menuju KAI Baru, Untuk Indonesia Maju.
Tema ini diangkat untuk merepresentasikan persatuan dan semangat insan KAI dalam mencapai tujuan bersama untuk Indonesia maju.
“Dalam rangka perayaan HUT ke-78 KAI, saya mengajak seluruh insan KAI untuk sejenak merefleksikan diri menanamkan dalam hati dan pikiran bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan memiliki dampak,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Setiap insan KAI, lanjutnya, memiliki peran dan tanggung jawab serta amanah untuk membawa perusahaan ini lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Tahun 2023, merupakan tahun yang sangat penting bagi KAI, karena KAI akan menyelesaikan dua Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek dan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (Whoosh).
LRT Jabodebek merupakan transportasi yang menerapkan teknologi Communication-Based Train Control (CBTC) dengan sistem operasi Grade of Automation (GoA) level 3 atau driverless yang pertama di Indonesia, dengan seluruh pengoperasian kereta dikendalikan dari Operation Control Center (OCC).
LRT Jabodebek ini telah diresmikan oleh Presiden pada 28 Agustus 2023 dan mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari masyarakat.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021, pemerintah telah mengamanatkan kepada KAI untuk menjadi pimpinan Konsorsium BUMN untuk percepatan penyelesaian proyek Whoosh yang saat ini sedang dalam tahap pengetesan dan trial operation dengan kecepatan maksimum 350 km per jam.
Didiek menjelaskan, dengan kecepatan maksimum tersebut, Whoosh merupakan kereta api cepat pertama yang akan dioperasikan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
“Tentunya pencapaian ini akan menjadi sejarah perkeretaapian di Indonesia di tahun 2023, dan telah membangkitkan rasa kebanggaan nasional bangsa Indonesia,” jelasnya.
Selain penyelesaian dua PSN tersebut, KAI tahun ini melakukan investasi peremajaan sarana yang terbesar sepanjang sejarah KAI, dengan melakukan beberapa pengadaan.
Investasi tersebut adalah dengan sebanyak 612 kereta eksekutif dan ekonomi, 11 kereta luxury, empat kereta Panoramic, serta modernisasi kereta ekonomi menjadi Kereta Ekonomi New Generation yang semuanya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi kereta api.
Pengadaan kereta-kereta tersebut juga dilengkapi dengan pengadaan 16 trainset KRL baru yang dilakukan oleh KAI Commuter dalam rangka mendukung produksi dalam negeri.
Sebagai bentuk inovasi layanan dan memberikan pengalaman baru, KAI juga segera menghadirkan kereta kompartemen dengan konsep Bima Reborn yang menawarkan pengalaman baru bagi pelangan dalam menikmati perjalanan dengan kereta api.
Sejumlah pelayanan tersebut juga ditunjang dengan penerapan digitalisasi, di antaranya penerapan Face Recognition Boarding System di stasiun-stasiun kereta api.
Inovasi-inovasi tersebut dilaksanakan tentu dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan.
Untuk itu, maka perawatan sarana dan prasarana dilakukan secara optimal dan Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan keandalan operasional.
“Modernisasi Balai Yasa dengan segala fasilitas perawatan sarananya (lokomotif, kereta, gerbong) dan modernisasi perawatan prasarana (jalan rel dan jembatan) dengan menghadirkan sarana Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) baru dalam jumlah yang signifikan ditujukan untuk menunjang keselamatan operasi kereta api,” tutur Didiek.
KAI juga berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam program Net Zero Emission dengan menyusun Road Map Environmental, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, mulai mengimplimentasikan penggunaan BBM B30 dan pembangunan panel surya di Stasiun Gambir, gedung kantor Jakarta Railway Center (JRC), kantor LRT Jabodebek, dan saat ini dalam tahap pembangunan 40 stasiun KAI akan dipasang panel surya baik di Jawa maupun di Sumatra.
Namun demikian, KAI tetap memperhatikan aset terpenting, yaitu pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan terus meningkatkan kapabilitas dan kompetensinya melalui training, upscaling dan rescaling agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
KAI berkomitmen dan terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk meningkatkan kapasitas KAI dalam menghadapi tantangan global dan disrupsi bisnis dengan prinsip GCG, agar perusahaan dapat terus melayani masyarakat dalam bertransportasi secara berkelanjutan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan KAI atas kontribusinya dalam rangka memajukan perusahaan dan marilah kita jadikan Hari Ulang Tahun ke-78 KAI sebagai momentum untuk memperkuat motivasi dan semangat kita untuk memberikan layanan transportasi yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” kata Didiek.
Tidak lupa, dia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pelanggan dan masyarakat yang selama ini telah menggunakan jasa layanan KAI, serta memberikan masukan untuk kemajuan perkeretaapian Indonesia. B