KAI Pasang Livery G20 Di Kereta Api Semarakkan Presidensi G20 Indonesia

Pemasangan livery menyambut perhelatan Presidensi G20 di gerbong kereta api jarak jauh. (Istimewa)
Bagikan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memasang livery Presidensi G20 Indonesia di sejumlah Kereta Api Jarak Jauh.

Pemasangan livery ini dilakukan dalam rangka menyemarakkan dan mendukung penuh presidensi Indonesia dalam forum G20 yang berlangsung sepanjang tahun 2022.

Menurut VP Public Relations PT Kereta Api Indoensia (KAI) Joni Martinus, pemasangan livery ini merupakan dukungan KAI terhadap Presidensi Indonesia di forum kerja sama multilateral G20.

“KAI memeriahkan momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 ini dengan memasang livery khusus G20 Indonesia di rangkaian kereta api,” ujarnya dalam keterangan resmi.

KAI memasang Livery G20 di lokomotif dan kereta sejak 20 Februari lalu pada KA Argo Lawu (Gambir-Solobalapan pp), Argo Dwipangga (Gambir-Solobalapan pp), Argo Parahyangan (Gambir-Bandung pp), dan Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya Pasarturi pp).

Livery G20 Indonesia yang dipasang di rangkaian kereta api tersebut terdiri dari logo Presidensi G20 Indonesia, elemen grafis logo yang memanjang, serta tema Presidensi G20 Indonesia, yakni Recover Together, Recover Stronger.

Materi livery tersebut berwarna dasar merah dan putih sesuai dengan bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun warna biru pada tulisan G20 Indonesia mencerminkan jati diri Indonesia sebagai negara maritim.

Selain pemasangan livery G20 Indonesia pada kereta api, dukungan KAI terhadap Presidensi G20 Indonesia juga diwujudkan dalam kinerja yang mendukung tiga isu prioritas yang dibahas dalam Presidensi G20. yakni mengenai Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, Serta Transformasi Digital dan Ekonomi.

Joni menuturkan, pada pandemi Covid-19 ini, KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan dari pemerintah bagi seluruh pelanggan.

Untuk mempercepat program vaksinasi nasional, lanjutnya, KAI juga melakukan vaksinasi Covid-19 bagi pegawai dan pelanggan KA Jarak Jauh di berbagai stasiun dan Klinik Mediska milik KAI.

“Adapun dukungan KAI pada isu Transisi Energi Berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan dan melalui gerakan penghijauan,” kata Joni.

KAI telah menggunakan biodiesel 30% atau B30 di seluruh lokomotif dan kereta pembangkit serta melakukan uji coba penggunaan LNG di kereta pembangkit.

Manajemen KAI juga telah menandatangani MoU dengan Pertamina NRE untuk pemasangan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya di stasiun dan bangunan KAI lainnya.

“KAI juga telah melakukan penanaman 56.337 batang pohon di stasiun, kantor, dan lokasi lainnya di wilayah operasi KAI sebagai bentuk BUMN Hijaukan Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, dukungan KAI terhadap isu Transformasi Digital dan Ekonomi dilakukan dengan terus mengembangkan aplikasi KAI Access untuk melakukan transaksi perkeretaapian serta pemesanan dan informasi layanan KAI Group.

Joni menambahkan, digitalisasi juga diterapkan pada angkutan barang, pengelolaan aset, perawatan sarana dan prasarana, serta kepegawaian.

“Pada momentum Presidensi G20 Indonesia ini, KAI akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya dengan menghadirkan inovasi yang berkelanjutan. Jadi, kereta api tetap menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan transportasi,” tutur Joni. B

 

Komentar

Bagikan