PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus melakukan beragam langkah sebagai upaya sterilisasi jalur kereta api.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, pihaknya telah melakukan beragam upaya salah satunya dengan berkolaborasi bersama stakeholder setempat untuk menanggulangi kebiasaan warga.
Beberapa kebiasan warga, lanjutnya, adalah membuang sampah sembarangan di sepanjang jalur Kereta Api (KA), warga yang nekat membuat perlintasan liar, bahkan membakar sampah di sepanjang jalur KA.
“Daerah sekitar rel kereta api seharusnya steril dari hal-hal yang dapat membahayakan perjalanan kereta dan warga sekitar,” ungkap Anne.
Dia menjelaskan, perilaku membuang sampah, membuat perlintasan liar ataupun membakar sampah di sepanjang jalur rel jelas dapat menggangu dan membahayakan perjalanan kereta api yang dalam satu rangkaian dapat mengangkut ribuan nyawa.
Anne menambahkan, KAI telah berkolaborasi dengan Kelurahan, Polsek, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di area stasiun dan jalur rel mulai Stasiun Kemayoran sampai dengan Stasiun Tanjung Priok.
“Di hari yang sama, upaya sterilisasi juga dilakukan KAI dengan melakukan penutupan perlintasan liar yang bekerjasama dengan aparat kewilayahan setempat,” jelasnya.
Adapun perlintasan liar yang ditutup pada hari itu berlokasi di bawah jembatan layang (fly over) Pasar Natar Lampung Selatan dan JPL 260 km 260+1/2 Petak Jalan Ciledug – Ketanggungan, Desa Luwunggede, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Cirebon,” tutur Anne.
Selain sebagai upaya sterilisasi dalam mendukung keselamatan perjalanan kereta api, lanjutnya, langkah tersebut dilakukan agar para pelanggan juga merasa nyaman dan aman dalam menggunakan transportasi KA. B