Kabandara Seko Firman Sangat Mencintai Pekerjaan

Kepala Bandara Seko Firman. (dok. pribadi)
Bagikan

Salah satu prinsip Firman dalam melaksanakan tugas adalah mencintai pekerjaaan yang dilakukan.

Hal tersebut dirasa penting mengingat berada di daerah yang termasuk dalam wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP) tidaklah mudah, karena dibutuhkan kemampuan beradaptasi dan menerima kondisi riil yang ada.

Anak sulung dari lima bersaudara yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 30 tahun ini, kini dipercaya menjadi Kepala Bandara Seko di daerah pedalaman Luwu Utara.

“Prinsipnya saya dalam bekerja adalah mencintai pekerjaan saya, meski kondisi daerah tempat bekerja jauh dari optimal, tapi fasilitas yang dimiliki Bandara Seko sudah memadai untuk melayani para pengguna jasa transportasi udara,” jelas pria kelahiran Makassar ini.

Apalagi, pengalamannya sebagai kepala bandara (kabandara) sudah relatif lama, karena ada lima bandara yang pernah dipimpinnya.

Bandara Seko yang terletak di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (dok. bandaraseko)

Kelima bandara tersebut adalah Bandara Rokot yang ada di Desa Rokot, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, kemudian kabandara di Bandara Arung Palakka, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Firman juga pernah menjadi Kabandara Matahora, yakni bandara di Pulau Wangi-wangi, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Kabandara Bua, yang juga dikenal sebagai Bandara Palopo Lagaligo di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

“Dengan prinsip mencintai pekerjaan itulah, maka dimanapun ditempatkan untuk mengabdi, maka semua aktivitas akan dikerjakan dengan senang hati, sehingga hati juga menjadi nyaman, meski ada di pedalaman,” tuturnya. B

 

 

Komentar

Bagikan