InJourney Jadikan HUT ke-3 Dorong Inisiatif dan Semangat Perusahaan

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bertema "3 Tahun Mengabdi Melayani Indonesia Sepenuh Hati". (dok. injourney)
Bagikan

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor aviasi dan pariwisata memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 bertema 3 Tahun Mengabdi, Melayani Indonesia Sepenuh Hati, baru-baru ini.

Tahun ini, InJourney menjadikan HUT ke-3 untuk mendorong inisiatif dan semangat perusahaan dalam mengoptimalisasi potensi aviasi dan pariwisata Indonesia.

Hal tersebut selaras dengan visi besar InJourney untuk menjadi ekosistem pariwisata terdepan di kawasan regional dan memberikan pengalaman berkesan melalui keramahtamahan Indonesia.

Menurut Direktur Utama InJourney Maya Watono, meski baru memasuki usia ketiga tahun, InJourney akan terus bertransformasi mendorong sektor aviasi dan pariwisata.

“Transformsi itu dengan kontribusi melalui inovasi layanan bisnis yang berfokus pada kualitas dan komitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujarnya.

Melalui strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, dia menambahkan, InJourney juga aktif menciptakan nilai ekonomi yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi lokal.

“Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki Indonesia, InJourney menjadi orkestrator dalam memperkuat ekosistem dan mengakselerasi pariwisata Indonesia,” kata Maya.

Dia menegaskan, sebagai Strategic Holding BUMN, InJourney tidak hanya fokus pada kemajuan industri aviasi dan pariwisata, tetapi juga berperan sebagai agent of development untuk menciptakan value creation yang mendorong perkembangan sektor pariwisata Indonesia.

Upaya yang dilakukan antara lain meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, mempromosikan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan memperbaiki dan berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mengesankan.

Sejak didirikan, InJourney telah memiliki sejumlah project innitatives, mulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai acara dalam 250 hari dalam setahun.

Hasilnya, kawasan Mandalika kini jadi lebih hidup dengan kehadiran Mandalika Beach Club dan sejumlah fasilitas lain, seperti hotel Bintang 4 dan Bintang 5.

Saat ini, InJourney juga tengah mengembangkan KEK Kesehatan Sanur sebagai transformasi strategis untuk menciptakan berbagai nilai tambah.

Melalui KEK Sanur, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia, yang dapat menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical and wellness tourism.

KEK Sanur memiliki berbagai fasilitas, seperti hotel Bintang 5 dan resort, yaitu The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, serta Convention Center seluas 3.750 meter dengan kapasitas 5.000 pax.

Tidak hanya infrastruktur ekonominya yang berkembang, pembangunan KEK Sanur juga berkonsep keberlanjutan.

InJourney juga telah mentransformasi Sarinah pada tahun 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tahun 2023.

Usai direvitalisasi, Sarinah hadir kembali mengusung konsep baru sebagai Panggung Karya Indonesia yang menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran dan penjualan produk lokal ungggulan representasi karya dan budaya Indonesia.

Selain fokus di dalam negeri, ke depannya Sarinah masih terus berinovasi berekspansi ke beberapa negara untuk memperkenalkan produk lokal karya anak bangsa.

Usai ditransformasi oleh InJourney, TMII kini menjadi salah satu destinasi favorit keluarga di musim libur.

Pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, jumlah kunjungan mencapai 300.000 atau naik 62,16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam proses transformasi, InJourney mengusung empat pilar utama, yakni inclusive, smart, green dan culture.

Alhasil, nuansa destinasi wisata yang mengedepankan konsep ramah lingkungan dan inklusif langsung terasa sejak memasuki area kawasan yang terdiri dari 70% ruang terbuka hijau dan 30% bangunan.

InJourney juga tengah melakukan penataan ulang atau remasterplan kawasan destinasi Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination.

Penataan ulang ini mengutamakan empat pilar utama, yakni pilar konservasi, penghijauan, spiritual dan edukasi.

Adapun remasterplan Borobudur mencakup sejumlah aspek utama, diawali pembenahan manajemen, penataan akses keluar-masuk Candi Borobudur, membangun pusat meditasi spiritual di kompleks Candi Borobudur.

Selain itu, mengembalikan angka Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sekitar Candi Borobudur di bawah 4% sesuai dengan rekomendasi UNESCO, sehingga kawasan ini akan mengutamakan konsep hijau.

Hal ini dilakukan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara, terutama umat Buddha dengan populasi mencapai 64 juta orang di kawasan Asia Tenggara.

Lalu, InJourney juga membentuk dua subholding di industri aviasi dan kebandarudaraan, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services (IAS) yang menjadikan bandara – bandara di bawah pengelolaan InJourney Group jadi lebih sehat.

Tidak hanya itu, juga profitable dengan peningkatan pelayanan, transformasi bisnis dan memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.

Kehadiran IAS yang bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo dan logistik untuk transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien diyakini akan menghasilkan produk dan layanan kompetitif untuk pasar Indonesia dan bersaing di pasar global.

Di industri kebandarudaraan, InJourney terus melakukan transformasi melalui langkah strategis secara fundamental, meliputi premises, process, dan people.

Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari dua bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Pada aspek Premises, dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience, seperti beautifikasi terminal, implementasi CT and ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimalisasi suhu udara.

Pada aspek Process, dilakukan peningkatan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data driven decision making.

Pada aspek People, dilakukan dengan value, attitude, mindset dan kompetensi berbasis customer centric berstandar global.

Selain mengembangkan aviasi dan pariwisata melalui berbagai inisiatif, InJourney juga membangun fundamental kuat pengelolaan pariwisata di Indonesia melalui sustainable tourism.

InJourney terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) yang sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis InJourney Group.

Maya menegaskan, InJourner berkomitmen untuk menciptakan masa depan berkelanjutan, dengan pariwisata berkembang seiring komunitas lokal dan lingkungan.

“Berbagai inisiatif kami lakukan dengan fokus pada tiga pilar, yaitu edukasi, lingkungan dan pengentasan kemiskinan,” ungkapnya.

Ketiga pilar ini berjalan bersama untuk membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat bagi masyrakat, pelaku industri dan kelestarian alam di masa depan.

Sejalan dengan tema Melayani Indonesia Sepenuh Hati, InJourney menghadirkan berbagai program bagi para pelanggan, antara lain dengan berbagai promo dan parade budaya di seluruh lingkup bisnis InJourney Group.

Kegiatan itu seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Sarinah, kawasan The Nusa Dua dan The Mandalika, hotel – hotel di bawah kelolaan InJourney Hospitality, serta bandara – bandara di bawah kelolaan InJourney Airports.

Program tersebut di antaranya promo menginap di The Meru & Bali Beach Hotel, promo Serba 3 di berbagai tenant bandara yang dikelola InJourney Airports.

Ada juga program Promo Belanja di Sarinah dengan pijat gratis untuk pembelanjaan minimal Rp500.000, promo Buy 1 Get 3 untuk lounge yang dikelola oleh IAS, program Buy 3 Get 1 untuk tiket masuk Candi Borobudur, Candi Prambanan dan TMII, hingga diskon 30$ untuk pertunjukan Tari Kecak dan Baron di The Nusa Dua.

InJourney menyadari pengembangan pada sektor pariwisata memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan daya tarik wisatawan mancanagera dan lokal, sehingga berdampak luas, baik terhadap lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, serta multiplier effect bagi masyarakat.

“Tentunya, partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam segala proses pengembangan sektor pariwisata. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan masyarakat dalam mewujudkan pariwisata keberlanjutan untuk Indonesia,” jelas Maya. B

Komentar

Bagikan