Injourney Airports Bidik Potensi Valuasi US$8 Miliar pada Tahun 2045

Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, salah satu bandara tersibuk di Asia Tenggara, yang kini dikelola InJourney Airports atau PT Angkasa Pura Indonesia. (dok. angkasapura2.co.id)
Bagikan

PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney secara resmi menggabungkan PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Intergrasi antara keduanya ditargetkan dapat menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar kedua di dunia pada tahun 2045, dengan potensi valuasi US$8 miliar berdasarkan traffic penumpang 217 juta pergerakan penumpang.

Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi, saat ini InJourney Airports mengelola sebanyak 37 bandara yang tersebar di wilayah Barat, Tengah dan Timur Indonesia.

Pada Kuartal I/2024, tiga besar bandara yang menyumbang trafik pergerakan penumpang tertinggi adalah Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah 12,2 juta pergerakan penumpang, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah 5,1 juta pergerakan penumpang.

“Terakhir dari Bandara Juanda Surabaya dengan 3,1 juta pergerakan penumpang. Dengan total penumpang yang di tangani sebesar 35,3 juta pax,” katanya.

Selama periode beroperasinya Posko Lebaran 2024 dari 3 – 18 April 2024 tersebut, InJourney Airports juga mencatat sebanyak 7,4 juta pergerakan penumpang.

Jumlah tersebut meningkat sebesar 3% dibandingkan dengan periode Posko Lebaran tahun sebelumnya yang mencapai 7,2 juta pergerakan penumpang.

Kenaikan jumlah pergerakan penumpang juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah pergerakan pesawat, dengan Posko Lebaran 2024 sebanyak 55.572 pergerakan pesawat telah dilayani.

Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 3% dibandingkan dengan Posko Lebaran 2023 yang mencapai 54.189 pergerakan

PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports telah menutup operasional Posko Angkutan Udara Lebaran 2024/1445H (Posko Lebaran 2024).

Selama posko Lebaran 2024 beroperasi sejak 3 – 18 April, InJourney Airports mencatat telah melayani sebanyak 7,4 juta pergerakan penumpang.

Ini meningkat 3% dibandingkan dengan periode Posko Lebaran tahun lalu yang mencapai 7,2 juta pergerakan penumpang.

Bukan hanya itu, pergerakan pesawat juga meningkat. Pada Posko Lebaran 2024 terdapat 55.572 pergerakan pesawat, atau tumbuh 3% dibandingkan dengan Posko Lebaran 2023 yang mencapai 54.189 pergerakan.

“Catatan ini tentunya hal yang sangat menggembirakan di tengah semakin meningkatnya minat warga masyarakat untuk bepergian dengan transportasi udara,” ujar Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dalam keterangannya.

Selama operasional Posko Lebaran 2024, InJourney Airports mencatat Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk dengan 2,5 juta pergerakan penumpang dan 16.961 pergerakan pesawat dilayani.

Pada urutan kedua adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang melayani 1 juta pergerakan penumpang dan 6.157 pergerakan pesawat.

Lalu, Bandara Juanda Surabaya di urutan ketiga dengan 697.000 pergerakan penumpang dan 4.476 pergerakan pesawat dilayani.

Sementara itu, pada puncak arus mudik Lebaran 2024 yang terjadi pada Sabtu, 6 April (H-4 Lebaran), terdapat 577.490 pergerakan penumpang dan 4.157 pergerakan pesawat.

Puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin, 15 April (H+4 Lebaran), dengan 570.748 pergerakan penumpang dan 3.805 pergerakan pesawat.

Mengenai realisasi extra flight, InJourney Airports melayani sebanyak 4.112 flight, atau terealisasi sebesar 80% dari 5.127 rencana extra flight. B

 

Komentar

Bagikan