Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana meningkatkan jumlah penumpang kereta bandara menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga mencapai 10 juta per tahun.
Saat ini, kereta bandara baru mengangkut sebanyak 1,5 juta penumpang.
Dia memastikan kereta bandara dapat menjadi pendukung ekosistem konektivitas ke Bandara Soekarno-Hatta dari dan menuju pusat kota.
Menteri Erick juga menilai seharusnya kereta bandara dapat menyerap 30-40% penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.
Pada tahun 2025, dia menargetkan fasilitas tersebut dapat mengangkut 20% penumpang Bandara Soetta atau sekitar 10 juta orang.
“Kalau kita bandingkan dengan banyak negara, saya masih yakin paling tidak rata-rata penumpang dari airport ke titik kota itu mungkin angkanya bisa 30% hingga 40%,” tulisnya dalam Instagram @erickthohir.
Apabila 56 juta penumpang yang ada di airport itu 20% terserap yang ke titik kota, dia menambahkan, maka kira – kira ada sekitar 10 juta.
Menurut Menteri Erick, layanan tersebut dapat mengurangi beban lalu lintas, baik yang berada di bandara maupun jalan tol menuju bandara yang selama ini macet total.
Dia juga meminta agar waktu tempuh kereta bandara dipangkas menjadi di bawah 40 menit.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Erick memberi waktu kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memperbaikinyq dalam kurun waktu enam bulan.
Selain itu, dia menilai perlu peningkatan di beberapa tempat, termasuk promosi di dalam bandara.
Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat mendapat informasi lebih banyak tentang manfaat dan keuntungan menggunakan kereta bandara.
“Dengan beberapa perbaikan yang dilakukan, Insyaallah kita akan bisa meningkatkan jumlah pengguna kereta bandara yang berpotensi mencapai 10 juta penumpang,” jelasnya. B