Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang transportasi laut, salah satunya dengan menjalin kerja sama terkait peningkatan Capacity Building dengan organisasi maritim internasional.
Hal ini diupayakan oleh Delegasi Indonesia yang menghadiri Sidang International Maritime Organization (IMO) Council 132 yang digelar di Markas Besar IMO di London, Inggris.
Di sela-sela pelaksanaan sidang, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, serta Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut beserta jajarannya, menyempatkan diri untuk mengatur pertemuan dengan Direktur Technical Cooperation and Implementation Division (TCID) IMO dan perwakilan dari Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Direktur TCID IMO bertujuan untuk membahas penjajakan kerja sama kemitraan Indonesia dengan IMO terkait dengan pelaksanaan training atau pelatihan capacity building.
“Kami menjajaki peluang partnership agreement dengan IMO yang akan dituangkan dalam bentuk MoU, sehingga nantinya ke depan Indonesia bukan lagi sebagai beneficiary, tetapi sebagai partner dalam pelaksanaan training atau pelatihan di bawah kerangka kerja sama teknis IMO,” jelasnya.
Menurut Capt. Antoni, partnership agreement ini dapat membawa manfaat bagi Indonesia, karena nantinya proses pengusulan dan pelaksanaan training dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Pada siang harinya, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Hendri Ginting didampingi oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Ahmad melaksanakan pertemuan dengan perwakilan MOWCA untuk IMO Bwala William.
Ginting mengungkapkan, pertemuan dengan MOWCA adalah untuk menjajaki peluang kerja sama terkait capacity building di bidang maritim bagi negara-negara Afrika Barat dan Tengah.
“Usulan kerja sama ini adalah wujud komitmen Indonesia untuk menunaikan janji pada saat kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO 2024 – 2025, tahun lalu untuk memberikan pelatihan di bidang maritim kepada negara-negara di Afrika,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Ahmad mempresentasikan program-program pelatihan yang dimiliki oleh Lembaga Pendidikan maritim di bawah naungan PPSDM Perhubungan Laut.
“Pada prinsipnya, kami siap mendukung komitmen Indonesia untuk menyelenggarakan program pelatihan bagi negara-negara Afrika,” katanya.
Salah satu program yang akan kita laksanakan dalam waktu dekat ini adalah Training of Trainer (ToT) of IMO Model Course 6.09 untuk instruktur yang akan mengundang beberapa negara di Afrika, yaitu Tanzania, Malawi, Afrika Selatan, Kenya, Algeria, dan Sierra Leone.
Ahmad menjelaskan, pertemuan ini kemudian akan ditindaklanjuti untuk membahas teknis pelaksanaan kerja sama yang lebih detail.
“Kami akan segera melaksanakan rapat dengan mengundang pihak-pihak terkait yang akan terlibat dalam pelaksanaan Training atau Pelatihan, seperti internal Kementerian Perhubungan, MOWCA dan juga Nigerian Maritime Administration and Safety Agency (NIMASA),” tuturnya. B