Amanah Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan harus memiliki nilai tambah bagi masyarakat di daerah tersebut. Oleh karenanya, dengan proses pemanfaatan Bandara Radin Inten II Lampung dapat meningkatkan sektor kargo, seperti ekspor ikan dan sektor pariwisata.
Gubernur Lampung Arinal Djunaedi mengatakan Provinsi Lampung memiliki Quick Wins, yaitu menjadikan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional dan dapat menjadi bandara embarkasi haji dan umroh. Saat ini, Bandara Radin Inten II telah berstatus bandara internasional.
Dalam pengembangan transportasi dari dan menuju Bandara Radin Inten II, Arinal menuturkan bahwa Bandara Raden Inten sedang mempersiapkan pembangunan kereta bandara. Upaya tersebut juga untuk memperbesar pertumbuhan penumpang dan kargo dari dan ke bandara ini.
Bahkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam satu kesempatan pernah menyatakan bahwa PT Angkasa Pura II dapat mengembangkan Radin Inten II untuk pendaratan jet pribadi dan menggali potensi lain di Lampung, seperti pengembangan destinasi wisata.
Bandara Radin Inten II mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II. Fasilitas gedung parkir berkapasitas 800 hingga 1.000 unit kendaraan bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan arus wisatawan menuju destinasi utama Lampung.
Destinasi wisata tersebut di antaranya arena berselancar Pantai Tanjung Setia, Taman Nasional Way Kambas (ASEAN Heritage Park Way Kambas), habitat alam lumba-lumba Teluk Kiluan, dan pesona bawah laut di Pulau Pahawang.
Saat ini, konektivitas menjadi salah satu bagian yang penting dalam memajukan daerah, apalagi Provinsi Lampung telah memiliki jalan trol trans Sumatera, dermaga eksekutif, dan bandara yang telah bersatus internasional.
“Pengelolaannya juga harus lebih baik agar pengembangan-pengembangan ke depan juga lebih baik lagi,” ujar Arinal.
Kini, Bandara Raden Inten II berupaya untuk terus menambah frekuensi penerbangan maupun rute-rute baru serta embarkasi haji penuh dan umroh.
“Lampung merupakan Provinsi yang strategis dan slot penerbangannya juga masih cukup longgar. Untuk itu penambahan rute penerbangan destinasi baru dalam dan luar negeri masih sangat berpeluang,” jelas Arinal. B