Gerakan “Kembali ke Bioskop” untuk Dukung Perfilman Indonesia

Menparekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. (Istimewa)
Bagikan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekrad) Sandiaga Salahuddin Uno mengkampanyekan gerakan “Kembali ke Bioskop” dan “Menonton di Film Nasional”.

Kegiatan kampanye itu dilakukannya dengan mengajak keluarga dan para pegawai di kementeriannya untuk menonton bareng film nasional Tjoet Nja’ Dhien yang sudah direstorasi di Plaza Senayan XXI, Jakarta, Minggu (30/5/2021).

“Hari ini kita merayakan kembali prestasi dari film terbaik karya anak bangsa yang sudah direstorasi, bekerja sama dengan pihak internasional,” tulis Sandiaga di akun Instagramnya, Minggu (30/5/2021).

Menparekraf menekankan bahwa, pemerintah memastikan hadir, karena banyak ratusan ribu orang bergantung hidupnya dari film. “Kita harus hadir dengan kebijakan yang berpihak,” jelasnya.

Salah satunya melalui stimulus produksi untuk mendukung produksi film yang berkualitas, mengangkat kearifan lokal serta nilai persatuan dan keberagaman.

Dalam video yang diunggah pada Senin, (31/5/2021), Sandiaga menuturkan bahwa pemerintah tidak menutup mata dengan pekerjaan berat insan film Indonesia, terutama di tengah pandemi saat ini.

“Kami tidak akan pernah putus berjuang untuk industri perfilman Indonesia yang telah membuka begitu banyak lapangan kerja,” tulis Sandiaga.

Kampanye “Kembali ke Bioskop” hanya bisa dilakukan dengan tetap mengacu protokol kesehatan. “Kalau kita punya kebiasaan-kebiasaan baru, yakni suhu dicek langsung, tadi saya sudah cuci tangan, jaga jarak, dan diimbau untuk menggunakan transaksi nontunai,” tuturnya.

Sementara itu, Sutradara Tjoet Nja’ Dhien, Erros Djarot mengatakan, kedatangan Sandiaga bisa membuat para pembuat film berbesar hati.

“Kampanyenya bukan sekadar Kembali ke Bioskop semata, tapi Kembali ke Bioskop untuk nonton film Indonesia,” kata Erros Djarot.

Jadi, dia menambahkan, upaya pemulihan nonton film harus didukung agar perfilman Indonesia bangkit dan membuat tontnan film, sekaligus menjadi tuntunan. B

Komentar

Bagikan