Garuda Indonesia Inbreng Aset ke GMFI Rp418,2 Miliar

Penumpang turun dari pesawat Garuda Indonesia. (dok. garudaindonesia)
Bagikan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan mengalihkan kepemilikan hanggar dan fasilitas pendukungnya kepada sebagai penyertaan modal secara nontunai (inbreng) kepada entitas usahanya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI), artinya jumlah saham GIAA pada GMFI akan bertambah.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), rencananya, GMFI akan menerbitkan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 11.736.512.323 lembar saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp25 per lembar saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 41,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Objek yang akan dilakukan inbreng adalah aset GIAA berupa bangunan, sarana pelengkap dan mesin pelengkap bangunan berupa hanggar dan bangunan penunjang lainnya.

Aset tersebut di antaranya bangunan Hanggar I dan Annex I (Hanggar I), bangunan Hanggar II dan Annex II (Hanggar II), bangunan Hanggar III dan Annex III (Hanggar III), dan fasilitas pendukung berupa bangunan-bangunan penunjang lainnya.

Selain itu, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar dan mesin pelengkap bangunan (fasilitas pendukung), seluruhnya berlokasi di Area Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Penyetoran atas aset GIAA ke dalam Perseroan yang akan dilakukan sehubungan dengan rencana PMHMETD sebesar Rp418.289.300.000 atau sebesar 6,02% dari total aset per tanggal 30 Juni 2024.

“Dalam Rencana PMHMETD tersebut GIAA akan mengambil bagian dalam Rencana PMHMETD (sebagaimana didefinisikan di bawah) tersebut dengan melakukan penyetoran dalam bentuk nontunai (inbreng) berupa Aset GIAA (sebagaimana didefinisikan di bawah) (Rencana Inbreng),” tulis perseroan itu.

Perseroan memperkirakan bahwa aksi korporasi ini akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan, yaitu antara lain optimalisasi pengelolaan aset yang dapat berdampak positif pada kegiatan operasional perseroan, perbaikan ekuitas perseroan, pengembangan bisnis perseroan dan pada akhirnya PMHMETD secara keseluruhan akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham perseroan.

“Melalui PMHMETD ini, perseroan memiliki ekspektasi yang tinggi dari dari para pemegang saham untuk melaksanakan HMETD yang dimiliki oleh para pemegang saham,” tulisnya.

Pelaksanaan PMHMETD akan memberikan dampak langsung berupa peningkatan aset tetap Perseroan setidaknya sejumlah Rp418.289.300.000 yang berasal dari penyertaan modal non-tunai berupa aset GIAA.

Selain dari aset tetap, pelaksanaan PMHMETD ini juga akan memberikan dampak pada peningkatan posisi kas dan setara kas Perseroan dengan partisipasi dari pemegang saham lainnya.

Dampak pelaksanaan PMHMETD terhadap pemegang saham yang tidak menggunakan HMETD yang diperolehnya merupakan dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 29,36% apabila seluruh HMETD yang diterbitkan perseroan dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang berhak.

Manfaat rencana transaksi tersebut pada GMFI agar perusahaan lebih fleksibel dalam penggunaan, perbaikan dan pengelolaan aset yang terkait dengan kegiatan usaha dan pendukungnya.

Lalu, perseroan dapat melakukan optimalisasi aset yang mendukung pengembangan kegiatan usaha dan adanya potensi penambahan dana dari penerbitan saham yang dapat digunakan untuk penambahan modal kerja (working capital).

Selain itu, adanya penghematan yang muncul dari pembayaran biaya kontribusi penggunaan aset GIAA yang sebelumnya disewa oleh Perseroan.

Sementara itu, manfaat rencana transaksi terhadap GIAA untuk mendukung program perbaikan posisi ekuitas GIAA dan seluruh grup usaha GIAA, melakukan optimalisasi aset nonproduktif menjadi aset produktif, dan pengurangan biaya depresiasi yang harus ditanggung GIAA atas Aset GIAA.

Selanjutnya, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada 23 September 2024 pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik saham perseroan pada subrekening efek di KSEI pada penutupan perdagangan saham Perseroan di BEI pada 23 September 2024. B

 

Komentar

Bagikan