Garuda Indonesia Berhasil Kurangi Utang 50 Persen Jadi USD5,1 Miliar

Ilustrasi pesawat Garuda. (Instagram Garuda)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan bahwa utang maskapai penerbangan milik negara tersebut susut hingga 50 persen menjadi USD5,1 miliar. Hal tersebut diungkap oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat rapat dengan pendapat dengan Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.

Irfan mengungkapkan, perseroan berhasil menurunkan utang dari sebelumnya sebesar USD10,11 miliar menjadi USD5,1 miliar. Pencapaian tersebut karena rampungnya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan perbaikan operasional.

“Terjadi penurunan utang dari USD10,11 miliar jadi USD5,1 miliar,” ujarnya.

Menurutnya, pengurangan utang terbesar diperoleh dari hasil negosiasi utang lewat PKPU. Sebesar USD4,8 miliar utang Garuda berkurang akibat negosiasi penundaan utang dengan lessor dan perbankan.

Baca juga :   Lion Air Layani Jemaah dan Permudah Penerbangan dari 35 Embarkasi Negara Asal Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa

“Kondisi ini penurunan utang kita tinggal 50 persen secara akunting perusahaan tinggal menyelesaikan isu going concern ke depannya,” sebutnya.

Selain itu, lanjutnya, membaiknya kinerja keuangan juga berasal dari pendapatan Garuda Indonesia yang naik signifikan menjadi Rp27,7 triliun tahun 2022 dari Rp19,2 triliun tahun 2021.

Komentar