Ditjen Hubla Tandatangani Basta Pelabuhan Teluk Palu

Penandatangan Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) Pelabuhan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Donggala, Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan. (dok. hublakemenhub)
Bagikan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) melalui Direktorat Kepelabuhanan telah melaksanakan penandatangan Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) Pelabuhan Teluk Palu.

Berita acara tersebut adalah untuk Pelabuhan Donggala, Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan dari Satuan Kerja (Satker) Peningkatan Fungsi Kepelabuhanan Pusat Kepada KSOP Kelas II Teluk Palu.

Penandatanganan BASTA tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepelabuhanan Muhammad Masyhud dengan Kepala KSOP Kelas II Teluk Palu Capt. Alexander Seleng Allokendek yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Dalam sambutannya, Capt. Antoni mengatakan, pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu bertujuan untuk melakukan pemulihan infrastruktur pelabuhan yang terdampak pasca bencana alam, termasuk pemulihan ekonomi masyarakat sekitar yang merupakan salah satu hierarki pelabuhan utama di wilayah tengah Indonesia.

Dia menambahkan, pekerjaan ini dimulai dari bulan November Tahun 2019 sampai dengan Maret 2024 melalui Loan Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) terhadap Loan No. 3792-INO: Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction (EARR).

“Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, khususnya Direktorat Kepelabuhanan dan Penyedia Jasa Konstruksi yang telah bekerja sama dalam membantu terselesaikannya proyek pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu,” ujarnya.

Dirjen Hubla berharap seluruh hasil pekerjaan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi seluruh pihak khususnya KSOP Kelas II Teluk Palu, sehingga selanjutnya fasilitas-fasilitas tersebut dapat digunakan untuk mendorong kemajuan perekonomian daerah maupun nasional dan membangun konektivitas transportasi nasional serta menciptakan keselamatan pelayaran.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kepelabuhanan Muhammad Masyhud menegaskan, dalam proses penyelesaian pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu telah dilakukan penelitian, pengujian, dan pendataan terkait dengan aset yang akan diserahterimakan.

Aset atau fasilitas Pelabuhan Teluk Palu yang akan diserahterimakan antara lain Package Civil Works Sea Port 1: Works for Reconstruction of Donggala Port.

Pembangunan paket ini dimulai sejak 15 Februari 2022 sampai dengan 10 Maret 2024 meliputi pembangunan dermaga penumpang dan kargo, gedung terminal penumpang, kantor wilker, masjid, dan kawasan fasilitas darat dengan total nilai aset sebesar Rp495 miliar, yang termasuk pekerjaan fisik, desain, supervisi, konsultan PMU dan penambahan sisa tiang pancang.

Lebih lanjut Masyhud menuturkan, ada Package Civil Works Sea Port 2: Works for Reconstruction of Wani Port.

Pembangunan paket ini dimulai sejak 22 April 2022 sampai dengan 30 Desember 2023 meliputi Pembangunan dermaga dan trestle, kantor wilker, masjid, dan kawasan fasilitas darat dengan total nilai aset sebesar Rp203 miliar, yang termasuk pekerjaan fisik, desain, supervisi, dan konsultan PMU.

“Dan yang terakhir, Package Civil Works Sea Port 3: Works for Reconstruction of Pantoloan Port,” ungkapnya.

Pembangunan paket ini dimulai sejak 30 September 2021 sampai dengan 22 November 2022 meliputi rehabilitasi dan perpanjangan dermaga dan gedung kantor KSOP dengan total nilai aset sebesar Rp55 miliar, yang termasuk pekerjaan fisik, desain, supervisi dan konsultan PMU.

“Saya berharap seluruh hasil pekerjaan dan fasilitas dapat bermanfaat bagi seluruh pihak serta operasional pelabuhan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai,” tuturnya. B

Komentar

Bagikan