Ditjen Hubla Perkuat Sinergi dengan Stakeholder Demi Keselamatan Pelayaran dan Keamanan Maritim

Kick off Meeting Operasi Sinergi Bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubla Kemenhub) dengan Kejaksaan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai. (dok. hublakemenhub)
Bagikan

Perkuat integritas dan keamanan di sektor maritim Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubla Kemenhub) dengan Kejaksaan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kick off Meeting Operasi Sinergi Bersama yang diselenggarakan di Batam pada Senin (15/7/2024).

Kolaborasi tersebut merupakan upaya penegakan kepatuhan terhadap kewajiban mengaktifkan Automatic Identification System (AIS), serta penanganan pelanggaran kepabeanan dan isu-isu terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi menyampaikan sambutan, sekaligus membuka acara Sinergi Operasional dalam Rangka Piloting Penegakan Ketentuan AIS Operasi Trident 2024.

Capt. Antoni menjelaskan bahwa AIS merupakan sistem penting yang berfungsi untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.

“AIS membantu dalam melacak pergerakan kapal secara real time, mengurangi risiko tabrakan, dan memudahkan identifikasi kapal dalam situasi darurat,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kepatuhan terhadap kewajiban mengaktifkan AIS menjadi sangat krusial. Untuk itu, lanjut Capt. Antoni, dengan sinergi yang kuat antara semua stakeholder, diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan ini dan memastikan operasional kapal berjalan dengan aman dan efisien.

Kolaborasi ini merupakan implementasi dan komitmen antara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kejaksaan, maupun Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk mencapai tujuan bersama dalam penyelenggaraan keselamatan, keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim.

Adapun isu-isu kepabeanan dan pelanggaran lainnya yang membutuhkan tindak lanjut dari Kejaksaan juga menjadi fokus utama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama para stakeholder.

Kolaborasi yang terjalin tersebut tidak hanya akan membantu dalam penegakan hukum, tetapi juga akan menciptakan iklim bisnis yang lebih transparan dan akuntabel.

“Saya berharap, dengan adanya kerja sama ini, kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam memberantas praktek-praktek yang merugikan negara dan masyarakat,” tutur Capt. Antoni.

Dia juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mengajak semua pihak untuk menjaga komitmen dalam menjalankan kerja sama ini dengan integritas, serta dedikasi penuh.

“Mari kita jadikan kerja sama ini sebagai kolaborasi lembaga negara dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia dan menjadi manfaat bagi kemajuan sektor maritim Indonesia,” tuturnya.

Selanjutnya, kegiatan ditutup dengan melakukan tinjauan ke Vessel Traffic Services (VTS) Batam untuk melihat sistem yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Selain itu, kunjungan ke Dermaga 99 di Pelabuhan Bintang Persada untuk melakukan press realese kegiatan sinergi bersama dan konferensi pers. B

Komentar

Bagikan