Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menyatakan, penurunan harga tiket pesawat menjadi salah satu prioritas utamanya setelah ditunjuk menjadi bos maskapai pelat merah ini.
Dia yang dikenal sebagai sebelumnya merupakan bos Lion Air ini menggantikan Irfan Setiaputra sesudah persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (15/11/2024).
“Sudah ada instruksi khusus harga tiket harus turun dan kita akan lakukan itu,” ujarnya usai menghadiri RUPSLB di Jakarta.
Mengenai strategi manajemen Garuda Indonesia untuk menurunkan harga tiket pesawat, Wamildan belum bisa menjelaskannya.
Namun, dia menjelaskan bahwa pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat untuk membahas poin – poin yang menjadi penentu pembuatan harga tiket.
“Ini masih proses, tidak bisa maskapai saja. Kami akan memberikan update prosesnya dengan target sebelum Nataru,” katanya.
Selain memprioritaskan penurunan harga tiket pesawat, PT Garuda Indonesia Tbk. juga akan melaksanakan akselerasi terhadap kinerja perusahaan.
Hal itu dilakukan dengan mengecek optimalisasi operasional pengeluaran yang ada dan meningkatkan aktivitas – aktivitas yang mendapatkan sumber pendapatan bagi perusahaan.
Kemudian, manajemen PT Garuda Indonesia Tbk. juga akan melaksanakan ekspansi jaringan dan meningkatkan kualitas layanan.
“Hal ini dapat dilakukan dengan adanya penambahan kapasitas pesawat sehingga dapat menambah rute – rute kita, baik domestik maupun internasional. Saya sudah menargetkan ada penambahan pesawat dengan jumlah yang signifikan di 2025,” jelasnya.
Sebelum penugasan di Garuda Indonesia, Capt. Wamildan Tsani Panjaitan adalah Acting CEO di maskapai Lion Air, sejak tahun 2022. Dia bertanggung jawab untuk mengembangkan perusahaan tersebut menjadi maskapai dengan jaringan terluas se-Indonesia dan jumlah penumpang terbanyak se-Asia Tenggara.
Dia juga pernah berkarir di PT Batik Air Indonesia sejak tahun 2013, dengan posisi terakhir sebagai Director of Safety, Security and Quality.
Wamildan bertugas untuk meningkatkan kualitas layanan dan standar keamanan dan keselamatan di salah satu maskapai full service terbesar di Indonesia tersebut.
Selain menduduki posisi manajemen di kedua maskapai tersebut, Capt. Wamildan juga berprofesi sebagai pilot sejak tahun 2003.
Saat dia berdinas di TNI Angkatan Udara, Wamildan tercatat pernah menjadi pilot pesawat patroli Boeing 737-200 di Skadron Udara 5 Intai Strategis di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Selain itu, Wamildan juga tercatat pernah menjadi Flying Instructor di Lanud Adisucipto Yogyakarta dan menyelesaikan beberapa pelatihan, antara lain Aviation Medicine Couse (Republic of Singapore Air Force, 2007), Instructor Course (Royal Australian Air Force, 2008), serta Squadron Officer School (US Air Force, 2011). B