Desa Wisata Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi

Desa wisata Putro Ijoe di Provinsi Aceh. (dok. bandara)
Bagikan

Desa wisata yang ada di Tanah Air mampu menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kepala Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap menyatakan, desa wisata ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Potensi ini akan memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf di tengah pandemi,” katanya saat “Launching Anugerah Desa Wisata 2021” di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Jumat malam (30/4/2021).

Menurut Sandiaga, program penobatan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 menjadi salah satu cara untuk memulihkan perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pariwisata.

Bahkan, dia menambahkan, program tersebut dilakukan guna menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia dan berdaya saing.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.

Namun diharapkan bisa melebih target yang dicanangkan mengingat besarnya potensi desa wisata dimana tercatat terdapat di 74.000 desa di Indonesia.

“Kami memetakan ada 1.200 potensi desa wisata di tanah air yang siap dikembangkan secara berkelanjutan karena memiliki nilai kearifan lokal dan budaya yang kuat. Ini menjadi target kita kedepan,” tuturnya.

Selain itu, Sandiaga menyatakan, secara umum desa wisata terklasifikasi dalam tiga kategori. Pertama adalah rintisan, desa wisata maju dan berkembang, serta desa wisata mandiri yakni desa wisata yang sudah mampu melakukan inovasi masyarakat dalam pengembangan potensi desa menjadi unit kewirausahaan mandiri.

“Kita sudah memiliki desa wisata yang terkenal di dunia salah satunya di Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali karena menjadi desa terbersih di dunia,” ungkapnya.

Sandiaga menjelaskan bahwa ada lagi beberapa desa yang sudah memiliki standar internasional, oleh karena itu, penilaian anugerah di Desa Wisata Indonesia tahun 2021 didasarkan empat pilar pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu, tata kelola, ekonomi lokal, budaya, dan pelestarian lingkungan.

Bagi masyarakat atau pelaku parekraf yang ingin bergabung ke dalam jaringan desa wisata resmi di Indonesia, dapat mendaftarkan diri melalui situs resmi Jaringan Desa Wisata, Jadesta.com. Peserta dapat melakukan pendaftaran mulai 7 Mei hingga 26 Juni 2021. B

Komentar

Bagikan