Desa Wisata Arborek di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, yang masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 diharapkan mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Desa Wisata Arborek merupakan destinasi yang lengkap bagi wisatawan.
“Ini adalah pariwisata yang berbasis nature dan culture. Mudah-mudahan ajang ADWI 2021 bisa membuka peluang untuk bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif dan lapangan kerja kembali tersedia,” ujarnya saat visitasi ke Desa Wisata Arborek, Rabu (27/10/2021).
Desa wisata Arbotek memiliki panorama keindahan alam yang indah dan daya tarik wisata yang beragam, desa wisata yang terletak di bagian Timur Indonesia ini juga memiliki deretan produk ekraf yang sangat berkualitas dengan kearifan lokal.
ADWI 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf.
Selain ajang kompetisi yang menghadirkan tujuh kategori, ADWI juga menghadirkan ragam pendampingan dan pelatihan, serta peningkatan kapasitas bagi pengelola desa wisata yang diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan.
ADWI 2021 juga mengumpulkan database/update informasi dari desa wisata sehingga pengelola desa-desa wisata Tanah Air dapat berjejaring dan meningkatkan kolaborasi.
“Perekonomian di Papua Barat, khususnya Desa Wisata Arborek Raja Ampat diharapkan dapat semakin berkembang,” ungkap Sandiaga.
Untuk dapat ke Desa Wisata Arborek diperlukan waktu sekitar 1,5 jam hingga dua jam perjalanan dari Pelabuhan Sorong dengan menggunakan spead boat (kapal cepat).
Desa Wisata Arborek yang dihuni sekitar 48 Kepala Keluarga (KK) dan terdiri dari 217 jiwa, memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan berbagai potensi desa berbasis masyarakat.
Salah satunya adalah potensi wisata alam bawah laut yang sangat diminati wisatawan nusantara dan mancanegara lantaran terdapat beraneka ragam biota laut.
Ketika menginjakan kaki di desa yang memiliki luas 7,2 hektare ini, pengunjung langsung disambut dengan hamparan pasir putih yang mengelilingi desa, deretan pohon-pohon kelapa, serta pohon mangrove di sepanjang pantai bagian selatan dan barat. B