Country Director Axiata Digital Labs Chandima Wijekoon: Youth Is Our Biggest Asset

Country Director Axiata Digital Labs Chandima Wijekoon. (dok. istimewa)

Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah mendorong masyarakat untuk menggunakan fasilitas transformasi digital secara maksimal.

Chandima Wijekoon yang saat ini menjabat sebagai Country Director Axiata Digital Labs ini meyakini bahwa anak muda merupakan aset terbesar dalam menyukseskan misi tersebut.

Youth is our biggest asset, maka dari itu kita harus mengarahkan dan memberikan semangat kepada generasi muda agar mau berkarir di industri IT dan digital,” ujar Chandima.

Chandima yang juga pernah bekerja di sektor penerbangan, periklanan, jasa keuangan, hospitality, dan apperal ini menjelaskan bahwa saat Axiata Digital Labs berdiri di Indonesia tahun 2019, dia adalah orang pertama yang datang ke Indonesia untuk perusahaan tersebut, tanpa project tanpa staf dan tanpa pemasukan.

Baca juga :   Nalom Sidauruk Mengutamakan Prokes Selama Pandemi

Saat ini, Axiata Digital Labs memiliki sekitar 250 orang staf dan mempunyai klien dari berbagai negara, bahkan mayoritas stafnya adalah Gen Z dan millenials.

“Di kantor, sayalah yang paling tua, tapi karena stafnya banyak yang muda dan ini adah aset, jadi saya juga merasa muda. I learn a lot of things from them dan di Axiata Group, people first company,” ungkapnya.

Lulusan Doctor of Business Administration dari International Institute of Cambodia (IIC) University of Technology jurusan Strategic Management ini percaya bahwa ada keseimbangan kehidupan kerja dan dirinya mempunyai prinsip kalau tim bahagia, maka mereka bisa bekerja dengan lebih baik lagi.

Leadership style saya dapat dikatakan melayani, dalam artian untuk selalu ada waktu bagi staf, tidak memandang jabatan, kantornya tidak tertutup untuk siapapun dan mencoba tidak ada jarak,” kata pria yang hobi bermain tenis ini.

Baca juga :   General Manager Maxone Hotels Ubud Herna Lee Dari PR Jadi GM

Pria asal negara Srilanka ini percaya dengan prinsip tidak apa-apa gagal, karena setelah itu bisa membuat siapapun belajar dari kesalahan, tapi setelah itu, jangan sampai gagal lagi untuk hal yang sama.

Dalam hidup, lanjutnya, tidak ada 100% sukses ataupun 100% gagal, tetapi setiap hari adalah 100% proses belajar. Maka dari itu, menjadi misi tersendiri bagi Chandima untuk bisa mendidik para kaum muda itu agar mereka lebih sadar dengan transformasi digital dan memanfaatkannya secara maksimal. B

Komentar