Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) berencana membuka rute penerbangan baru sembari melihat situasi kondisi transportasi udara.
Penambahan rute penerbangan akan terpusat di Bandara Haji Asan Sampit Baamang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bepergian menggunakan transportasi udara.
Terkait dengan rute penerbangan baru, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor memberikan tanggapan bahwa penambahan rute penerbangan.
“Nanti akan kita lihat kedepannya, terkait kebutuhan masyarakat akan transportasi udara,” ujarnya.
Bupati Kotim masih melihat apakah nanti dibuka rute baru penerbangan dari Sampit – Semarang dan dari Sampit – Banjarmasin.
“Saya baru pulang dari Banjarmasin, kalau ditempuh dengan perjalanan darat memakan waktu delapan jam,” jelas Harlikinnor.
Melihat waktu perjalanan yang cukup lama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim dan Badan Udaha MIlik Daerah (BUMD) akan dilihat terlebih dulu bagaimana situasi penerbangan Sampit – Surabaya.
Sebaliknya, Bupati Kotim mengatakan saat ini penerbangan Sampit – Jakarta sudah lancar, hanya pada Sabtu saja tidak ada jadwal penerbangan.
“Nanti, rute Sampit – Semarang dan Sampit – Banjarmasi akan kita jajaki terlebih dulu, sesuai kebutuhan dari masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan akan melihat armadanya untuk membuka rute baru dari Sampit ke daerah lain menggunakan maskapai Nam Air.
Bupati Kotim menambahkan, kalau armadanya tidak ada, pihaknya pun tidak bisa memaksakan hal tersebut.
“Kita juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan maskapai Trigana Air, Susi Air dan maskapai lainnya,” ungkap Halikinnor.
Dia menegaskan, akan melihat kebutuhan masyarakat dan jumlah penumpangnya terlebih dulu, setelah rute penerbangan Sampit – Surabaya reguler.
Menurutnya, Kotawaringin Timur merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah.
Namun, masyarakat yang hendak bepergian menggunakan pesawat harus ke Kota Palangkaraya dan Pangkalan Bun.
“Mudah-mudahan kedepannya kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak menggunakan transportasi udara,” tutur Halikinnor. B