Batam Aero Technic Milik Lion Group Dapat Penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau

Bengkel pesawat Lion Air, Batam Aero Technic (BAT). (dok. lionair)
Bagikan

Lion Group sukses menyabet penghargaan dengan kategori Penerapan Prinsip Ramah Lingkungan dalam Perawatan Pesawat dalam malam penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau.

Penghargaan tersebut diberikan melalui anak perusahaan Lion Group, Batam Aero Technic (BAT), yang bergerak pada bidang perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).

Apresiasi itu ditujukan sebagai upaya Lion Group dalam memperhatikan dampak lingkungan pada setiap operasionalnya.

Melalui program-program yang dilakukan, pada akhirnya anak perusahaan Lion Group itu mendapatkan penghargaan Penerapan Prinsip Ramah Lingkungan dalam Pesawat Udara.

Presiden Direktur Lion Group Capt Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, implementasi ramah lingkungan dari pihaknya disalurkan dalam beberapa aspek untuk menunjang pola keberlanjutan.

Bukan hanya pemilihan material peralatan yang tersedia di BAT, tetapi juga memperhatikan limbah yang dari bekas pencucian pesawat yang dilakukan di tempat tersebut.

“Kita sudah melaksanakan sebetulnya dengan di Batam Aero Technic jadi mulai dari desain hanggarnya, lalu dari desain peralatannya termasuk pemilihan teknologinya untuk bisa membangun suatu hanggar perawatan pesawat yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Capt. Daniel menuturkan, sudah ada proses amdal sampai recycle air, terus kemudian sudah melakukan suatu penggunaan pengiritan bahan bakar air, seperti pencucian pesawat.

Menurutnya, limbah dari pencucian pesawat itu sedemikian rupa telah dipikirkan untuk tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan dan hal itu mencerminkan cara Lion Group melalui BAT begitu fokus untuk aspek keberlanjutan.

“Kita lebih menggunakan bahan baku dengan teknologi yang mengurangi air khususnya, tapi limbah airnya sudah recycle, sehingga di Batam Aero Technic itu boleh dikatakan ramah lingkungan,” ungkap Capt. Daniel.

Selain itu, Lion Group di BAT juga mengedepankan keberlanjutan dan juga kepedulian terhadap lingkungan dari operasional sehari-harinya.

Capt. Daniel menambahkan, untuk memonitor dan juga mengukur agar dampak lingkungan tetap terjaga, pihaknya telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan maupun luar negeri.

Upaya tersebut menjadi sebuah jaminan bagi pihaknya untuk terus mengedepankan pelayanan yang apik bagi masyarakat dan juga kepada lingkungan.

“Kita yang namanya penerbangan selalu memprioritaskan keselamatan, tentunya kita melakukan, khususnya hanggar perawatan pesawat yang mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan kemudian Kementerian Perhubungan dari negara lain juga melakukan audit kepada kami,” jelasnya.

Kemudian, dalam aspek mengurangi emisi karbon, Lion Group juga berkoordinasi dengan manufaktur-manufaktur besar, seperti Boeing dan Airbus untuk menekan pengeluaran emisi yang berlebih.

Selain dengan pabrikan pesawat, Lion Group berkoordinasi dengan beberapa pabrikan mesin pesawat di antaranya PW (Pratt & Whitney) hingga CFM.

“Jadi, di mereka juga ada kredit untuk karbon untuk mengurangi emisi, sehingga pemilihan mesin pesawat, kemudian pemilihan pesawat pun sama. Ke depan teknologi pesawat sudah mulai ramah lingkungan, seperti pesawat 737 Next Boeing dan Airbus A320 Neo, itu merupakan planning kita untuk tetap menjaga pengurangan emisi karbon,” ujarnya. B

 

Komentar

Bagikan