Bandara Wamena akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat dari dan ke Kabupaten Jayawijaya, Papua, apalagi daerah tersebut memegang peranan penting sebagai pintu masuk barang dan penumpang ke tujuh kabupaten selain Wamena.
Ketujuh kabupaten tersebut adalah Kabupaten Duga, Kabupaten Yalimou, Kabupaten Mambrano Tengah, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Lanijaya, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Jayawijaya.
Tidak hanya berperan penting sebagai pintu masuk ketujuh kabupaten, Bandara Wamena juga menjadi tulang punggung kabupaten-kabupaten yang ada di Papua bagian Tengah.
Menurut Kabandara Wamena Faisal Marasabessy, karena besarnya peranan bandara ini bagi masyarakat dan daerah setempat, maka Bandara Wamena harus dikembangkan.
“Bandara Wamena terus dikembangkan guna peningkatan kapasitas pelayanan dan juga aspek keselamatan, serta keamanan penerbangan. Kalau bandara ini terganggu, maka kabupaten di sekitarnya yang selama ini memanfaatkan bandara juga ikut terganggu,” jelasnya.
Untuk itu, Bandara Wamena yang termasuk Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I ini berencana melakukan pengembangan, seperti perpanjang landasan pacu (runway), pelebaran apron, masterplan ultimate runway 2.800 meter.
“Tahun depan Bandara Wamena akan memperpanjang runway menjadi 2.500 meter agar dapat untuk mendarat pesawat-pesawat berbadan lebar, seperti Airbus 320,” kata Faisal.
Angkutan udara berjadwal yang melalui Bandara Wamena saat ini di antaranya maskapai Trigana Air Service, Wings Air, Mu Indo, Tri-MG, sedangkan angkutan tidak berjadwal, seperti Trigana, Jayawijaya, Deraya dan Susi Air.
Pengiriman kargo dengan pesawat yang melalui Bandara Wamena lebih banyak dibandingkan dengan penerbangan penumpang. Bahkan, kondisi bandara dari pagi hari sudah ramai, apalagi hampir setiap distrik di Jayawijaya memiliki lapangan terbang (lapter), sehingga banyak penerbangan untuk kargo. B