Kementerian Perhubungan akan meningkatkan meningkatkan fasilitas baik sisi darat dan udara di Bandara Senggeh, Kabupaten Keerom, Papua. Rencana ini mendapatkan dukungan penuh baik dari masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Keerom.
Bandara yang terletak di Distrik Senggi ini dicanangkan untuk dibangun seluas 50 hektar dengan beberapa pengembangannya seperti runway yang ada akan diperpanjang menjadi 1600 x 30 m untuk dapat mengakomodasi pesawat ATR. Berdasarkan masterplan yang sudah dirancang, fasilitas sisi darat seperti terminal akan dipindahkan dan diperluas.
Bupati Keerom Piter Gusbager menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Bandara Senggeh dalam rapat koordinasi awal antara Pemerintah Kabupaten Keerom dan pihak pengelola Bandara Senggeh pada Februari lalu. Pengembangan ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Keerom tahun 2021 – 2024. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalahpembebasan lahan milik masyarakat yang akan digunakan.
“Adanya Bandara Senggeh mendukung Senggi menjadi kawasan pertumbuhan baru di selatan Keerom. Dengan demikian, orang Keerom dapat memberikan berkontribusi lebih besar bagi Papua dan Indonesia serta menciptakan kapasitas daya saing unggulan di bidang transportasi,” ujar Piter.
Piter juga menyatakan rasa bangganya kepada Bandara Senggeh sebagai bandara yang beroperasi dan kompetitif di perbatasan Papua. Efek pembangunannya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Keerom tetapi hingga Merauke.
Kepala Bandara Senggeh M. Sarif Hidayat menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan dan komitmen Pemkab serta masyarakat sekitar. Dukungan tersebut sangatlah penting untuk kelancaran pengembangan fasilitas Bandara Senggeh hingga dapat terwujud.
“Kami melihat adanya peluang yang lebih besar untuk kargo bahkan pesawat berpenumpang mengingat peran vital Bandara Senggeh sebagai bandara pengumpan untuk sekitar 19 wilayah di Pegunungan Bintang dan sekitarnya. Selain itu, Bandara Senggeh diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan udara yang terjadi di Bandara Sentani,” ujar Sarif.
Pada tahun 2020 saja, bandara kelas III ini mencatat adanya 818 movement berupa kargo sebanyak 446 ton dan penumpang sebanyak 119 orang. Dengan runway sepanjang 900 x 23 m, Bandara Senggeh dapat menerima pesawat jenis twin otter dan grand caravan dapat lepas landas. B