Menteri Perhubungan RI Bapak Ir. Budi Karya Sumadi melakukan kunjangan di Kabupaten Karimun pada tanggal 01 Februari 2020 melalui bandara Raja Haji Abdullah disambut langsung oleh Bupati Karimun beserta SKPD dan jajarannya.
Dalam rangka kunjangannya kali ini menhub meninjau langsung proyek-proyek stategis salah satunya adalah pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah mendapat atensi langsung dari menteri dengan menginstruksikan kepada jajarannya agar pengembangan bandara RHA menjadi prioritas sesuai perintah Presiden untuk percepatan pembangunan infrastruktur daerah perbatasan dan terluar.
Menhub juga menginstruksikan untuk memperpanjang Runway hingga 2000 meter agar bisa menampung pesawat dengan jenis dan kapasitas penumpang yang lebih besar seperti Boeing 737. Untuk merealisasikan program tersebut Kementerian Perhubungan telah menyiapkan anggaran sebesar 100 miliar rupiah. Proyek perpanjangan landasan pacu ditargetkan selesai pada tahun 2021.
“Sarana prasarana transportasi di daerah pulau dan terluar sangat penting. Apalagi Karimun memiliki potensi yang sangat besar, dari industri maupun pariwisata,” ujar Menhub. Nantinya Menteri Perhubungan akan mengundang Presiden RI untuk peresmian bandara Raja Haji Abdullah.
Pengambangan bandara bukan hanya pembangunan landasan pacu saja tetapi juga pembangunan fasilitas pendukung lainnya yang meliputi fasilitas sisi udara dan sisi darat, Pengembangan fasilitas di sisi udara yang akan dilakukan meliputi pembuatan turning area, marking pagar pengaman sisi udara, resa Runway Safety Area serta melanjutkan pembangunan drainase sisi udara. Sedangkan fasilitas sisi darat akan dilakukan perluasan dan penataan landscape parkir terminal dan penambahan fasilitas penunjang bandara.
Sementara itu Bupati Karimun Aunur Rafiq berharap penambahan panjang landasan pacu Bandara Raja Haji Abdullah dapat mendorong pengembangan investasi dan perekonomian masyarakat.
“Kalau landasan pacunya sudah 2.000 meter, tentu bandara ini bisa digunakan untuk penerbangan komersial dengan pesawat yang lebih besar. Ini akan berdampak positif bagi pengembangan investasi,” ucap Rafiq.
Saat ini, landasan pacu Bandara Raja Haji Abdullah baru sekitar 1.400 meter, dan hanya melayani penerbangan pesawat perintis Susi Air. B