Bandar udara (bandara) dan pelabuhan yang ada di Pulau Enggano harus terus dikembangkan untuk memperlancar pergerakan masyarakat maupun distribusi logistik.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan hal tersebut saat meninjau salah satu pulau terluar di Indonesia yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Sabtu (14/1/2023).
Kunjungan Menhub Budi itu bersama dengan Sekda Provinsi Bengkulu Fachriza, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubla) Arif Toha.
Menurut Menhub, Pulau Enggano dapat diakses melalui udara dan laut. Enggano memiliki dua Pelabuhan, yaitu Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Penyeberangan Kahyapu dan Bandara Enggano.
“Ini merupakan konsep bapak Presiden Joko Widodo untuk membangun dengan paradigma Indonesia sentris. Kita ingin Enggano dapat terhubung dengan baik seperti daerah lainnya,” ujar Menhub.
Saat ini, sejumlah pembangunan dan pengembangan tengah dilakukan, di antaranya penambahan panjang dermaga Pelabuhan Malakoni dari 70 meter menjadi 100 meter, yang ditargetkan selesai pada tahun 2023.
Dengan penambahan dermaga, pelabuhan ini mampu disandari kapal dengan ukuran yang lebih besar hingga 3.000 gross ton (GT).
Sementara itu, Bandara Enggano yang telah selesai dibangun pada 2014, juga telah dilakukan sejumlah pengembangan.
Berbagai pemgembangan itu seperti penambahan fasilitas sisi udara maupun sisi darat, akses jalan, peningkatan fasilitas keselamatan dan lain sebagainya.
Selain itu, Kemenhub setiap tahunnya memberikan subsidi penerbangan perintis untuk rute Enggano-Bengkulu pergi-pulang (pp) yang dilayani oleh maskapai Susi Air.
Dengan adanya subsidi, tarif penerbangan rute Bengkulu-Enggano menjadi cukup terjangkau yaitu sebesar Rp306.920, sedangkan untuk rute Enggano-Bengkulu Rp255.320.
“Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi di Enggano,” jelas Menhub.
Untuk menuju Enggano melalui udara, dapat dilakukan melalui Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju Bandara Enggano dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Penerbangan tersebut menggunakan maskapai Susi Air dengan pelayanan penerbangan yang tersedia dua kali dalam seminggu, yakni tiap Selasa dan Kamis.
Sementara itu, akses melalui transportasi laut dapat dilakukan melalui pelabuhan Pulau Bau Bengkulu-ke Pelabuhan Malakoni dan dari Pulau Bay Bengkulu ke Pelabuhan Kahyapu, berjarak sekitar 90 mil dengan waktu tempuh 12 jam.
Pelabuhan Malakoni melayani penyeberangan setiap Senin hingga Jumat, sedangkan Pelabuhan Kahyapu melayani penyeberangan rutin empat kali dalam seminggu.
Selain angkutan penumpang, layanan angkutan barang juga dilakukan melalui Kapal motor (KM) Sabuk Nusantara 52 yang dioperatori oleh Pelni, mengangkut sejumlah komoditas, seperti buah-buahan, sayur dan bahan pokok lainnya.
Tarif tiket untuk kapal penumpang sebesar Rp13.000 dan biaya pengangkutan barang/logistik per ton-nya sebesar Rp10.000. B