Bandara Namrole Layani Penerbangan Jemaah Haji Kabupaten Bursel

Para jemaah haji dengan keberangkatan dari Bandara Namrole. (dok. instagram)
Bagikan

Sebanyak 42 jemaah haji asal Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku terlayani penerbangannya dari Bandara Namrole yang memiliki panjang landasan pacu (runway) 1.200 meter x 30 meter.

Pemberangkatan penerbangan dari bandara yang dapat menampung maksimal 2 unit pesawat jenis ATR 42 ini dilakukan pada Sabtu (1/6/2024) menuju Bandara Pattimura Ambon.

Setibanya di Kota Ambon, para jemaah haji akan menginap di hotel terlebih dahulu dan pada 3 Juni 2023 masuk ke asrama haji, untuk selanjutnya melanjutkan penerbangan ke Bandara Hasanuddin Makassar guna melanjutkan ke tanah suci Mekkah pada 4 Juni 2024.

Menurut Instagram Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Namrole, manajemen Bandara Namrole mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran proses keberangkatan penerbangan jemaah haji ini.

“Kami doakan semoga perjalanan mereka lancar dan diberikan kesehatan, serta kekuatan dalam Menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji. Semoga mereka kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mambrur. Selamat menunaikan ibadah haji,” tulis Kabandara Namrole Deden Chandra Komala.

Sebanyak 42 orang jemaah haji dari Kabupaten Bursel yang terdiri dari 25 perempuan dan 17 laki-laki ini akan tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 32 yang berangkat dari Embarkasi Makassar.

Bandara Namrole yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota ini melayani maskapai penerbangan Trigana Air.

Kedua maskapai penerbangan tersebut melayani rute penerbangan dari Bandara Namrole menuju ke Bandara Pattimura, Ambon dan sebaliknya atau pergi pulang (pp).

Mobilitas masyarakat menjadi lebih efisien dengan adanya Bandara Namrole, karena penerbangan menuju ke Kota Ambon hanya ditempuh sekitar 30 menit, biasanya perjalanan tersebut jika menggunakan kapal laut dan kapal ferry harus menempuh waktu lebih dari 10 jam.

Bandara Namrole tidak hanya untuk melayani para jemaah haji, melainkan juga untuk melayani penumpang wisatawan, karena wilayah Kabupaten Bursel memiliki potensi wisata alam, bahari dan juga wisata budaya.

Kabupaten Bursel yang memiliki sebutan Bumi Fuko Bipolo merupakan salah satu tujuan wisata Provinsi Maluku, dengan kultur sosial, budaya yang beraneka ragam dan pesona, serta daya tarik wisata yang luar biasa, meski banyak yang belum terjamah.

Namun, masyarakat di sekitar, pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya, termasuk manajemen pengelola Bandara Namrole sebagai salah satu pintu masuk ke Kabupaten Bursel, telah melakukan pengelolaan dengan baik.

Jadi, kapan pun para wisatawan yang ingin melihat keindahan destinasi wisata alam, pantai dan budaya wilayah ini dapat berkunjung, seperti ke kawasan Pantai Tanjung Waio, Wamsoba Eco Resort dan juga ke wisata Air Babunyi. B

Komentar

Bagikan