Bandara Kimaam Siapkan Masterplan

Kabandara Kimaan Serly Mokoginta. (Bandara)
Bagikan

Bandara Kimaam tidak hanya letaknya strategis, tapi juga keberadaannya mendukung aktivitas masyarakat di wilayah sekitarnya.

Terdapat 14 Kampung yang ada di wilayah Distrik Kimaam, yakni Mambum, Kimaam, Kiworo, Woner, Deka, Sabudom, Teri, Webu, Turiram, Komolom, Kumbis, Umanderu, Purawanderu, dan Kalilam.

Saat ini, Bandara Kimaam juga melayani mobilitas masyarakat di tiga distrik lainnya, yaitu Distrik Wan, Distrik Ilwayap, dan Distrik Tabonji.

Masyarakat Distrik Wan lebih memilih ke Bandara Kimaam untuk menggunakan transportasi udara menuju Merauke.

Hal itu dikarenakan jaraknya lebih dekat dibandingkan ke Bandara Wanam yang berada di Distrik Ilwayap.

Untuk masyarakat di Distrik Tabonji lebih memilih ke Bandara Wanam, karena jarak lebih dekat. Transportasi yang digunakan oleh masyarakat Distrik Wan dan Tabonji adalah speed boat menuju bandara terdekat.

Menurut Kabandara Kimaan Serly Mokoginta, keberadaan Bandara Kimaam menjadi strategi karena tidak hanya melayani satu wilayah saja.

“Bandara Kimaam tidak hanya mampu melayani mobilitas masyarakat di wilayahnya, tapi juga melayani kebutuhan masyarakat di distrik lainnya,” ujarnya.

Bandara Kimaam memiliki panjang landasan pacu existing mencapai 920 m x 23 m. Pada masterplan, pembangunan bandara akan ditingkatkan panjang landasan pacu menjadi 1.600 m x 30 m, sehingga pesawat jenis ATR 72 bisa mendarat.

Serly menambahkan, dengan adanya masterplan ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi udara.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih menunggu terbitnya sertifikat tanah untuk pengembangan bandara. “Saat ini melayani penerbangan pesawat caravan. Kalau nanti pesawat jenis ATR masuk, tentu akan semakin banyak mengangkut penumpang,” ujarnya.

Serly juga menjelaskan bahwa terdapat sebanyak lima bandara yang lokasinya dekat dengan Bandara Kimaam, yakni Bandara Okaba, Bandara Bade, Bandara Kepi, Bandara Mopah, dan Bandara Kamur.

“Mobilitas masyarakat wilayah Kimaam cukup tinggi, sehingga movement di Bandara Kimaam mencapai delapan kali per minggu,” tutur Sherly.

Sementara itu, Kabupaten Merauke adalah kabupaten terluas di Papua, sekaligus kawasan terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.

Untuk itu, keberadaan Bandara Kimaam menjadi sangat strategis mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kimaam yang umumnya bekerja sebagai nelayan, bertani, berburu buaya, dan juga berburu rusa. B

Komentar

Bagikan