Bandara Gewayantana yang berada di Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu sarana transportasi yang berada di wilayah pedalaman, yang termasuk dalam kategori daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T).
Pelaksana Tugas (Plt.) Kabandara Gewayantana Eknasus Tauho berharap Kementerian Perhubungan dapat mendukung upaya pembukaan rute perintis baru Ende-Larantuka PP dan Larantuka-Selayar-Makasar PP.
Bandara Gewayantana kini melayani satu penerbangan reguler dengan rute Kupang-Larantuka PP.
“Penyelenggaraan angkutan udara perintis menjadi salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan mengatasi persoalan logistik,” jelasnya.
Pembukaan rute baru penerbangan perintis untuk membuka jembatan udara baru dari Kota Larantuka ke arah Barat dan menuju Kota Ende dari Larantuka ke arah Utara menuju Selayar dan Makassar.
Jembatan udara baru ini dicanangkan untuk meningkatkan mobilitas orang dan barang dari dan menuju Sulawesi Selatan, serta dari dan ke Bali dan Surabaya melalui Kota Ende.
Menariknya, dia menambahkan, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi yang memasok kebutuhan pokok masyarakat Flores Timur.
“Hubungan ekonomi ini diharapkan semakin meningkat dengan pembukaan rute penerbangan perintis,” jelas Eknasus.
Selain itu, rute baru ini lebih efektif dan ekonomis, karena apabila calon penumpang yang hendak menuju ke arah Barat maupun Utara tidak perlu transit di Kota Kupang dan menempuh jalur yang panjang seperti kondisi saat ini.
Menurut Eknas, diharapkan dengan program angkutan perintis, masyarakat dapat merasakan kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan pokok dan logistik yang berkelanjutan.
“Dengan adanya penambahan rute perintis di Bandara Gewayantana, akan dapat menekan disparitas harga kebutuhan pokok, sehingga tidak terjadi perbedaan harga yang terlalu jauh dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya yang memiliki keterbatasan akses,” ungkapnya. B