Bandara A.A. Bere Tallo Atambua Dorong Ekonomi Via Padat Karya

Penyerahan rompi dan alat kerja untuk program Padat Karya di Bandara A.A. Bere Tallo, Atambua. (Bandara)
Bagikan

Guna mendorong pergerakan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya masyarakat di sekitar bandara, Kementerian Perhubungan menggelar program Padat Karya di lingkungan Bandara A.A. Bere Tallo Atambua, Nusa Tengfara Timur (NTT).

Kepala Bandara A.A. Bere Tallo Atambua NTT Yulius Kismono menyatakan, kegiatan padat karya ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah melalui bandara di perbatasan.

“Kegiatan padat karya akan berlangsung selama empat belas hari dengan melibatkan warga masyarakat yang tinggal di sekitar kompleks Bandara A.A. Bere Tallo Atambua NTT,” ujar Yulius Kismono.

Bandara A.A Bere Tallo Atambua NTT berada di Haliwen, Kabupaten Belu. Kabupaten ini di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

Yulis menjelaskan, program Padat Karya melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja utama dengan membersihkan area shoulder di sekitar bandara.

Selama 2021, program ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni pada Maret, Juli, dan Oktober 2021. Setiap tahap dilaksanakan selama 14 hari dan diikuti oleh 35 orang dengan upah sebesar Rp95.000/hari.

Selama 14 hari, lanjut Yulius, warga dua wilayah Kelurahan Manumutin, Kecamatan Atambua Kota dan Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak di sekitar Bandara diikutkan dalam program membersihkan semak-semak.

“Protokol kesehatan Covid-19 tetap dilaksanakan selama pelaksanaan program Padat Karya,” ujar Yulius Kismono, sebelumnya bertugas menjadi Kabandara Seko Sulawesi Selatan dan Sabu di NTT.

Program Padat Karya diinstruksikan Presiden Joko Widodo guna mendorong pemulihan ekonomi nasional di tingkat daerah di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, juga untuk menciptakan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. B

Komentar

Bagikan