PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan layanan penyeberangan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Dengan optimalisasi armada dan infrastruktur, ASDP berkomitmen menghadirkan perjalanan yang aman dan nyaman bagi calon pemudik, khususnya di lintasan utama Merak – Bakauheni dan Ketapang – Gilimanuk.
Sejumlah langkah strategis telah disiapkan untuk meningkatkan kapasitas layanan, termasuk optimalisasi dermaga dan kapal serta dukungan operasional di beberapa pelabuhan alternatif.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjelaskan bahwa pada layanan Angkutan Lebaran 2025, terdapat sembilan lintasan penyeberangan yang masuk dalam pantauan nasional, yakni Merak – Bakauheni dan Ketapang – Gilimanuk.
Ada juga lintasan Jangkar – Lembar, Padangbai – Lembar, Kayangan – Pototano, Tanjung api-api – Tanjung Kelian, Ajibata – Ambarita, Panajam – Kariangau, Bajoe – Kolaka dan dua lintasan dari pelabuhan perbantuan Ciwandan – Wika Beton, serta Bojonegara – Muara Pilu.
ASDP terus mengoptimalkan persiapan agar layanan Angkutan Lebaran tahun ini berjalan lancar, aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.
Diprediksi, jumlah penumpang penyeberangan di lintasan terpantau nasional mencapai sekitar 4,56 juta orang dan total kendaraan sebanyak 1,1 juta unit atau masing-masing naik 10% dari realisasi tahun lalu.
“Dengan prediksi kenaikan sebesar 10%, manajemen dermaga siap operasi sebanyak 50 unit (44 unit milik ASDP, 6 unit non ASDP), sedangkan kapal siap operasi tercatat sebanyak 215 unit kapal (50 kapal ASDP dan 165 unit reguler non ASDP),” jelas Shelvy.
Selain Pelabuhan Merak dan Bakauheni, ASDP bersama stakeholder terkait juga menyiapkan dukungan operasional di beberapa pelabuhan lain, yakni Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan BBJ Bojonegara, Pelabuhan Indah Kiat, Pelabuhan Pelindo Bojonegara, dan Pelabuhan KBS Cilegon.
“ASDP terus mengoptimalkan persiapan agar layanan Angkutan Lebaran tahun ini berjalan lancar, aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa,” ungkapnya.
Di Pelabuhan Merak, kapasitas parkir mencapai 6.025 unit kendaraan kecil dengan kapasitas kapal yang dapat mengangkut hingga 25.067 kendaraan kecil per hari pada kondisi padat, sehingga total kapasitas harian mencapai 31.092 kendaraan kecil.
Sementara itu, Pelabuhan Ciwandan memiliki dua dermaga dengan kapasitas parkir sepeda motor mencapai 3.500 unit di area seluas 7.000 meter persegi dan kapasitas truk yang mencapai 560 unit tronton di area seluas 25.000 meter persegi.
Kapasitas kapal di pelabuhan ini berkisar antara 1.800 hingga 3.000 kendaraan kecil per hari, dengan total kapasitas harian mencapai 3.890 hingga 5.090 kendaraan kecil.
Pada Pelabuhan BBJ Bojonegara, tersedia enam kapal LCT dan dermaga plengsengan.
Kapasitas parkir mampu menampung 1.070 kendaraan truk panjang 12 meter dengan kapasitas kapal yang mencapai 600 kendaraan truk 12 meter per hari pada kondisi padat, sehingga total kapasitas harian mencapai 1.670 kendaraan truk.
Sementara itu, Pelabuhan Indah Kiat memiliki buffer area seluas 3,5 hektare yang dapat menampung sekitar 450 kendaraan kecil.
Akses integrasi dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Indah Kiat telah diaktifkan sejak Angkutan Lebaran 2024. Pelabuhan KBS Cilegon juga disiapkan sebagai tambahan buffer area untuk mengurangi kepadatan di sekitar Pelabuhan Ciwandan.
Shelvy menambahkan, antrean kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran tetap berpotensi terjadi.
“Kami terus mengingatkan kepada seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan membeli tiket sejak jauh hari agar dapat menghindari antrean panjang di pelabuhan,” tuturnya.
Pengalaman angkutan Lebaran tahun lalu, 82% pengguna jasa tidak check in sesuai waktunya, lalu sekitar 85% hingga 90% pengguna jasa melakukan pembelian tiket yang mepet waktu keberangkatan.
“Bahkan, masih ada pengguna jasa yang memaksa untuk menyeberang dalam kondisi tiket telah terjual habis,” kata Shelvy. B