ASDP Layani 45,6 Juta Penumpang Ferry di 37 Pelabuhan Seluruh Indonesia

Penumpang tengah dibantu petugas mencetak dokumen tiket perjalanan kapal di pelabuhan. dok. asdp.id)

PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) sukses melayani sekitar 45,6 juta penumpang kapal ferry sepanjang tahun 2023 di 37 pelabuhan yang dikeloa ASDP, dari Sabang sampai Merauke.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menuturkan bahwa jumlah ini merupakan gabungan muatan dari seluruh kapal yang beroperasi di 37 pelabuhan ASDP seluruh Indonesia, baik pejalan kaki maupun penumpang yang berada di dalam berbagai golongan kendaraan.

Dari total produksi 45 juta penumpang tersebut, tercatat dominasi penumpang kendaraan roda empat golongan IV A atau kendaraan pribadi yang mencapai 14.353.804 juta atau setara 35,4% dari keseluruhan.

“Hasil pantauan di lapangan, pergerakan masyarakat di Tanah Air terus meningkat. Dimana masyarakat banyak yang melakukan perjalanan liburan melalui jalur darat bersama keluarga, yang kemudian naik kapal ferry menuju kampung halamannya, dan juga berbagai kota dengan destinasi wisata pilihan,” katanya.

Peningkatan trafik kendaraan dan penumpang yang menggunakan kapal penyeberangan terjadi sejak layanan Angkutan Lebaran Tahun 2022 atau pascapandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020. Setelah kendaraan golongan IVA atau kendaraan pribadi, peningkatan diikuti oleh penumpang kendaraan golongan VI A atau kendaraan pribadi dengan panjang 7 meter hingga 10 meter yang tercatat sebesar 24.1% dari total keseluruhan atau sebanyak 9.746.304 penumpang.

Adapun penumpang kendaraan golongan V atau kendaraan barang dengan panjang 5 meter hingga 7 meter menyumbang 4.269.688 penumpang dan disusul ketat oleh penumpang kendaraan roda dua golongan II sebesar 4.011.024 penumpang sepanjang tahun 2023.

Baca juga :   Kemenhub Berhasil Selesaikan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dua Pelabuhan Pascagempa Bumi di Palu

Kemudian, Ira menyoroti pengaruh digitalisasi reservasi tiket melalui aplikasi Ferizy yang dapat memberikan pengalaman kemudahan dan kepraktisan bagi pengguna jasa ASDP dalam melakukan perjalanan kapal ferry.

Hal ini terindikasi dari pertumbuhan jumlah pengguna Ferizy yang konsisten meningkat sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2020.

ASDP mencatat sepanjang tahun 2023 pengguna Ferizy melambung 655.951 user atau naik 32% dari tahun sebelumnya.

Menurut Ira, dengan peningkatan tersebut, terdapat sejumlah 2.050.596 pengguna Ferizy hingga Februari 2024.

“Dengan keberadaan Ferizy, antrean kendaraan baik di jalan arah masuk maupun dari dalam pelabuhan saat golden time berhasil berkurang signifikan, karena pengguna jasa memilih jadwal tiket tersedia sesuai kebutuhan, sehingga memungkinkan untuk mengatur jadwal keberangkatan dari titik asal,” ujarnya.

Ira menambahkan bahwa seiring dengan peningkatan jumlah penumpang kapal dan pengguna Ferizy, maka ASDP akan terus mengembangkan serta menguatkan sistem aplikasi sebagai komitmen ASDP dalam melakukan transformasi dan inovasi layanan digital.

ASDP terus mendukung terciptanya pelabuhan dan penyeberangan yang berkualitas dengan menerapkan radius pembatasan area pembelian tiket ferry secara online sehingga seluruh pengguna jasa wajib melakukan perencanaan perjalanan secara optimal dengan reservasi melalui aplikasi atau website Ferizy.

Baca juga :   Kemenhub Rancang Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Kendawangan

Dengan memaksimalkan sarana prasarana serta adanya peningkatan di sejumlah fasilitas, ASDP berharap untuk kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 terutama untuk 10 lintasan di 12 cabang terpantau nasional.

Sejak 11 Desember 2023, ASDP telah memberlakukan pembatasan area penjualan tiket di sekitar pelabuhan dengan radius maksimal sejauh 5 km dari pelabuhan berdasarkan surat Dirjen Hubdat AP.406/1/5/DJPD/ 2023 perihal Penataan Layanan Pemesanan Tiket Elektronik.

Adapun radius batasan pembelian tiket ferry adalah sebagai berikut:

  1. Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar (sebagai contoh acuan titik Hotel Pesona Merak).
  2. Pelabuhan Bakauheni sejauh 4,24 km dari titik tengah pelabuhan terluar (sebagai contoh acuan Balai Karantina Pertanian).
  3. Pelabuhan Ketapang sejauh 2,65 km dari titik tengah pelabuhan terluar (sebagai contoh acuan Terminal Sri Tanjung).
  4. Pelabuhan Gilimanuk sejauh 2 km dari titik tengah pelabuhan terluar (sebagai contoh acuan Terminal Kargo).

“Kami himbau pengguna jasa terutama yang akan melalui pelabuhan utama ASDP, yakni Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk untuk memperhatikan radius pembelian tiket ini. Diharapkan H-1 sebelum keberangakatan seluruh penumpang telah memiliki tiket untuk menghindari kepadatan di pelabuhan,” tutur Ira. B

 

Komentar