PT Angkasa Pura II (AP II) menyatakan kesiapannya untuk membuka kembali pelayanan penerbangan internasional di beberapa bandara, salah satunya adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) di Palembang.
Executive General Manager Bandara SMB II Iwan Winaya Mahdar mengatakan, saat ini Bandara SMB II belum kembali melayani rute internasional secara reguler.
Hal tersebut karena belum dicabutnya pembatasan titik masuk (entry point) perjalanan luar negeri yang diberlakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak pandemi Covid-19.
“Belum ada lagi sejak pandemi selesai. Entry point yang ditutup ini bukan hanya di SMB II, beberapa bandara lain juga belum melayani lagi rute internasional,” kata Iwan kepada media, baru-baru ini.
Dia menuturkan, permintaan atau demand masyarakat sekitar terhadap rute internasional sebenarnya cukup baik.
“Bandara SMB II rata-rata melayani sekitar 250.000 penumpang rute internasional per tahun sebelum pandemi melanda,” ungkapnya.
Iwan menambahkan, Bandara SMB II melayani penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dan Singapura yang dioperasikan beberapa maskapai, di antaranya AirAsia, Lion Air, dan Tiger Airlines.
Iwan menegaskanm Bandara SMB II juga telah siap 90% untuk kembali melayani rute internasional, mengingat seluruh fasilitas dan infrastruktur pendukung penerbangan internasional telah dibangun dan tersedia di bandara tersebut.
Kedepannya, dia berharap Kemenhub dapat segera mencabut pembatasan entry point perjalanan rute internasional di Bandara SMB II secepatnya.
Dia menuturkan, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) juga telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait reaktivasi rute internasional ini.
“Kalau dibuka lagi, pasti trafik penumpang akan lebih meningkat. Apalagi, demandnya juga ada dan cukup baik,” kata Iwan.
Sebelumnya, aktivasi penerbangan internasional dengan rute Palembang-Malaysia dan sebaliknya diperkirakan buka pada April 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal mengakui belum dapat memastikan realisasi rencana tersebut.
“Saya sempat menyatakan itu (pembukaan) karena memang pernah disampaikan langsung oleh maskapainya pada saat Rapat Kerja Nasional di Jakarta, tetapi kita punya regulasi yang harus diikuti,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, terdapat dua maskapai yang sempat melemparkan wacana pembukaan penerbangan langsung dari Palembang menuju Malaysia dan juga sebaliknya karena melihat tingkat ketersediaan penumpang (load factor) yang cukup tinggi.
“Memang ada maskapai yang berencana membuka penerbangan internasional untuk menekan cost, karena selama ini transit melalui Jakarta, cost-nya lebih tinggi,” jelasnya. B