Angkutan Lebaran 2025 Lancar dengan Total Pergerakan 54,89% dari Penduduk Indonesia

Rapat Kerja dengan Komisi V DPR terkait dengan Evaluasi Pelaksanaan Infrastruktur dan Transportasi pada Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025 di Jakarta. (dok. kemenhub)
Bagikan

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan hasil penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR terkait dengan Evaluasi Pelaksanaan Infrastruktur dan Transportasi pada Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025 di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Tercatat selama masa angkutan Lebaran 2025, terjadi pergerakan orang sebanyak 54,89% dari total populasi penduduk Indonesia atau 154,62 juta.

Sementara itu, jumlah keseluruhan penumpang untuk angkutan umum adalah 27.627.070 penumpang.

Adapun rinciannya moda kereta api 8.301.274 penumpang, moda udara 5.698.887 penumpang, moda laut 2.248.646 penumpang, moda penyeberangan 5.823.967 penumpang, serta moda angkutan jalan 5.554.296 penumpang.

Menhub menjelaskan, kelancaran angkutan Lebaran 2025 dapat diraih berkat dukungan dan kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, stakeholders, serta operator transportasi terkait.

Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden, lanjutnya, maka dalam rangka memastikan kelancaraan, keamanan dan kenyamanan pada masa angkutan Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan serangkaian koordinasi, sinergi dan kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga dalam pelaksanaan angkutan Lebaran 2025.

Alhamdulillah dapat kami sampaikan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 berjalan dengan lancar, aman dan selamat,” ujar Menhub.

Dia menambahkan, berdasarkan survei, total kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 sebesar 90,9% dengan penilaian mayoritas responden merasa sangat puas dan puas.

Adapun survei lanjutan Badan Kebijakan Transportasi menunjukkan, secara umum kepuasan masyarakat selama masa angkutan Lebaran 2025 mencapai 93,6%.

Menurut Menhub, tingkat kepuasan tersebut tercapai berkat sejumlah kebijakan pemerintah yang diambil untuk mengurangi kepadatan arus mudik dan balik, di antaranya WFA mulai 24-27 Maret 2024 dan 8 April 2025, pelaksanaan posko angkutan Lebaran, transport demand management, diskon tarif, pembatasan operasional angkutan barang, pengaturan rekayasa lalu lintas, serta mudik gratis.

Kemenhub telah menerbitkan setidaknya 10 landasan kebijakan berupa Keputusan Menteri dan/atau Kesepakatan Lintas K/L dan/atau Keputusan/Instruksi Dirjen, serta didukung dengan dua kebijakan K/L terkait sebagai upaya mewujudkan pelaksanaan angkutan Lebaran 2025 yang aman, tertib dan lancar.

Meski begitu, terdapat sejumlah evaluasi dan rekomendasi dari penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 antara lain peningkatan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan antarmoda, serta penambahan fitur pada penerapan diskon.

Selain itu, penyamaan terminologi dan periode penyelenggaraan posko, penataan posko mudik di rest area, pendataan dan pengaturan mudik gratis, standarisasi pelayanan masjid dan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) sebagai rest area, optimalisasi dan pemanfaatan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), serta sosialisasi kebijakan pengendalian transportasi dan penyelenggaraan angkutan Lebaran.

“Terima kasih atas saran dan dukungan yang diberikan Komisi V kepada pelaksaanaan angkutan Lebaran 2025. Harapan kami dengan saran dan dukungan dari Komisi V ke depannya kami akan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, khususnya penyelenggaraan angkutan Lebaran,” tuturnya.

Menhub juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah bekerja sama, berkolaborasi, bersinergi dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena selama penyelenggaraan Lebaran kami melihat semakin tingginya kesadaran masyarakat khususnya dalam berkesalamatan berkendara,” jelasnya.

Komisi V DPR juga memberi apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan angkutan Lebaran 2025.

“Apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kepolisian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, lembaga pemerintah, serta perusahaan BUMN dan swasta yang sudah terlibat dalam angkutan mudik dan balik Lebaran yang kita saksikan berjalan lancar,” kata Ketua Komisi V DPR Lasarus.

Menurutnya, salah satu komponen kelancaran angkutan Lebaran 2025 terlihat dari penurunan angka kecelakaan lalu lintas tahun 2025 sebesar 34,31% menjadi 4.640 kejadian, dibandingkan dengan tahun 2024 sebesar 7.064 kejadian.

“Arus mudik Lebaran 2025 mencatat angka kecelakaan lalu lintas turun 34,31% menjadi 4.640 dibanding angkutan Lebaran 2024 sebanyak 7.064. Hal ini menunjukan bahwa koordinasi antarsektor terus berjalan dengan baik,” tutur Lasarus.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kepala Basarnas M. Syafii, Plt Sestama BMKG Guswanto, Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Pol Aris Syahbudin, dan sejumlah pimpinan lembaga dan perusahaan sektor transportasi. B

Komentar

Bagikan