Angkutan Kargo di Bandara Kertajati Terus Meningkat

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang dalam pengelolaan PT Angkasa Pura II (AP II). (dok. hubud.dephub.go.id)

Jumlah kargo yang diangkut dari Bandara Kertajati, Sumedang, Jawa Barat terus meningkat, dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada tahun 2019, jumlah kargo yang diangkut mencapai 127 ton.

Namun pada tahun 2020, tidak ada kargo yang diangkut, sejalan pengetatan penerbangan, karena pandemi Covid-19. Namun, kargo naik lagi pada 2021 menjadi 146 ton.

“Tahun ini hingga pertengahan September, sudah 6.269 ton kargo yang diangkut dari Bandara Kertajati dan jumlah kargo tersebut bakal terus meningkat di masa mendatang,” kata Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin di Jakarta, Rabu (22/9/2022).

Menurut Nur Isnin, fasilitas kargo di Bandara Kertajati terus ditingkatkan, selain jumlah penerbangan yang juga terus naik jumlahnya.

Baca juga :   Pemerintah Akan Terapkan Rekayasa Lalu Lintas yang Terukur Antisipasi Arus Mudik

Saat ini, salah satu perusahaan regulated agent yaitu PT. Adhya Bumi Persada dalam proses pembangunan gudang di area Bandara Kertajati dengan luas lahan 15.000 meter persegi dan ditargetkan selesai sekitar akhir September 2022.

“Penambahan volume kargo di Bandara Kertajati diharapkan dapat meningkatkan trafik angkutan kargo khususnya melayani daerah sekitar Bandara Kertajati,” ujarnya.

Dengan perkembangan tersebut, Nur Isnin meyakini, Bandara Kertajati akan menjadi salah satu fondasi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.

“Wilayah ini juga semakin lengkap dengan dukungan pembangunan kawasan ekonomi di Subang dan Cirebon bersama dengan Pelabuhan Patimban yang akan menjadi pusat logistik,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memperkenalkan kawasan industri dan perkotaan baru bernama Rebana Metropolitan, yang merupakan wilayah utara/timur laut Jawa Barat meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Baca juga :   Ditjen Hubdat Tingkatkan Kemampuan Syahbandar

Rebana Metropolitan akan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di masa depan melalui pengembangan kawasan industri.

Dengan didukung oleh Tol Akses BIJB Kertajati yang menghubungkan Bandara Kertajati dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), nantinya akan terkoneksi juga dengan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang selesai Oktober 2022.

Ditambah lagi adanya pembangunan kereta cepat Bandung yang akan beroperasi, tentunya akan sangat menunjang konektivitas di Jawa Barat.

Nur Isnin berharap semoga dengan fasilitas penunjang yang telah dipersiapkan, Bandara Kertajati semakin siap dalam melayani kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara baik penumpang maupun kargo. B

 

 

Komentar