Penggabungan atau merger PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) yang menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menempatkan perusahaan tersebut operator bandara kelima terbesar di dunia.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menuturkan bahwa peleburan AP I dan AP II tersebut sudah melalui pendalaman penyelarasan sejumlah aturan komersial hingga operasional dua operator bandara ini.
“Syukur Alhamdulillah, kami sampaikan bahwa kita menjadi operator airport nomor lima terbesar di dunia,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, baru-baru ini.
Dony menambahkan, proses peleburan AP I dan AP II tersebut dilakukan dalam waktu cukup singkat dan baru mendapat mandat untuk melaksanakan penggabungan operator bandara pada Desember 2023.
“Proses ini adalah awal dari sebuah transformasi panjang yang kita lakukan ke depan, termasuk di dalamnya menempatkan bandar udara kita ke dalam best practice di industrinya,” jelasnya.
Adapun, dengan penggabungan ini, jumlah penumpang yang dibidik akan dilayani oleh InJourney Airports mencapai 170 juta orang per tahunnya.
Sebelumnya, rencana penggabungan AP I dan AP II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports sempat mendapat keberatan dari para Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura II).
Mereka meminta penundaan merger sampai pihak manajemen memberikan penjelasan secara terperinci.
Dony memastikan bahwa proses penggabungan dua entitas operator bandara di Indonesia ini telah dilakukan sebaik mungkin.
“Karena memang arahannya waktu itu proses merger ini harus berjalan dengan sebaik mungkin dan semulus mungkin tanpa ada terganggu di sisi opersional,” ungkapnya. B