Angkasa Pura II Cetak Laba Bersih Rp431,53 Miliar pada Semester I/2023

Aktivitas penumpang di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (AP II). (angkasapura2.co.id)
Bagikan

PT Angkasa Pura II pada Semester I/2023 berhasil membukukan pendapatan unaudited Rp5,72 triliun atau meningkat 63 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp3,50 triliun.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan seiring dengan peningkatan pendapatan, pihaknya mampu mencetak laba bersih Rp431,53 miliar atau berbanding terbalik dari sebelumnya menderita rugi bersih Rp821,37 miliar pada Semester I/2022.

“Peningkatan pendapatan dan laba bersih diraih berkat keberhasilan AP II dalam mengelola dan mengakomodasi tingginya permintaan penerbangan, serta memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang pesawat,” ujar Awaluddin, dikutip dari laman angkasapura2.co.id, Rabu (16/8/2023).

Menurut dia, pada Semester I/2023 jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif mencapai 38,73 juta orang.

Pencapaian pada Semester I/2023 ini, lanjut Awaluddin, menjadi fondasi bagi AP II untuk terus tumbuh ke depannya. “Fundamental AP II pada tahun ini semakin kokoh untuk terus tumbuh,” tuturnya.

Awaluddin menambahkan, dalam memperingati ulang tahun ke-39 pada 13 Agustus 2023, AP II sebagai pengelola 20 bandara di Indonesia mengusung semangat terus tumbuh dalam perjalanan berikutnya (Regrowing To The Next Journey) setelah berhasil lepas dari tekanan hebat pandemi Covid-19.

Semangat Regrowing To The Next Journey ini juga sebagai tekad AP II yang merupakan bagian dari holding BUMN InJourney untuk dapat terus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan transportasi udara.

Usia ke-39 AP II ini bertepatan dengan periode pemulihan dan menjadi momentum tepat dalam mencetak pertumbuhan serta meraih kembali pencapaian yang tertunda karena pandemi.

“AP II berhasil melalui masa-masa sulit pandemi, didukung transformasi digital yang kami jalani sejak 2016. Kini, status pandemi Covid-19 sudah dicabut di Indonesia dan AP II dituntut untuk terus bertumbuh melalui berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik, operasional yang prima dan bisnis yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Industri penerbangan saat ini berada di periode pemulihan dan permintaan terus tumbuh. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi AP II di usianya yang ke-39 untuk dapat memanfaatkan momentum serta memperkuat konektivitas penerbangan sehingga dapat berkontribusi lebih baik lagi terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi nasional. B

Komentar

Bagikan